Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih baik turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Sukarno dan Ayahku: Indonesia Merdeka 17 Kali

30 Juli 2014   03:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:53 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sholat dhuzur berapa kali?" "Empaat", jawab hadirin

"Ashar berapa rokaat?" "Empaat...!"

"Maghrib berapa rokaat?" "Tiga...!"

"Isya berapa rokaa?" "Empaat...!"

"Shubuh berapa rokaat?" "Dua...!"

"Coba hitung, jumlahnya ada berapa rokaat?" totalnya 17 rokaat bukan?"

"Rakyat Indonesia harus merdeka sebanyak 17 kali, yaitu dengan menjalankan sholat lima waktu dalam sehari."

Angka 17 sepertinya menjadi angka istimewa Sukarno. Dengan angka 17 ini pula, Sukarno juga 'ngotot' untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia, yaitu pada tanggal 17 Agustus, bertepatan dengan hari Jumat, 17 Ramadhan. Selanjutnya, padamasa pemerintahannya, Sukarno juga selalu memberikan pidato kenegaraan setiap tanggal 17 Ramadhan.

Ayah masih sangat terkesan dengan pidato tersebut. Baginya, Sukarno bukan hanya sekedar pemimpin pergerakan kebangsaan, tetap juga pemimpin Islam. Sukarno memang tiak pernah menyebut dirinya seorang ulama, kyai atau ahli agama sekalipun. Tetapi gagasan-gagasan Sukarno hampir selalu terinspirasi dari nilai-nilai dalam Al-quran.

"Saya memang bukan orang yang bisa membaca tafsir Al-quran, tetapi saya bisa memahami tafsir-tafsir Al-quran itu secara mendalam", begitu kata Sukarno sebagaimana dikutip oleh ayah.

Menurut ayah, bukti ke 'ulama-an Sukarno juga bisa dilihat dari cerita berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun