Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jadi Presiden Itu Berat, Kau Takkan Kuat, Biar Aku saja

25 Agustus 2023   00:26 Diperbarui: 25 Agustus 2023   00:41 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun lebih awal terbentuk, tapi koalisi ini rawan konflik kepentingan.

Masalah AHY ini lah yang menjadi batu sandungan bagi Koalisi Perubahan sampai saat ini. Friksi saling tuduh di antara Nasdem dengan Demokrat sering terjadi. Akibatnya elektabilitas Anies pun terus tergerus.

Kalau Demokrat tidak mendapat jaminan AHY menjadi Cawapres, maka Demokrat akan mundur. Otomatis koalisi ini akan bubar. Itulah sebabnya Demokrat terus menagih Anies soal deklarasi Cawapres ini.

Situasi pelik tentu dialami Nasdem. Mereka tertekan "lahir batin!" Sudah berkorban banyak uang dan perasaan untuk koalisi ini, hanya untuk menuai kekecewaan. Sebaliknya dengan Anies, PKS dan Demokrat yang bersikap nothing to lose.

Di Koalisi Perubahan ini Anies tidak perlu keluar modal. Jadi kalau koalisi ini bubar, ya sudah. Mungkin belum rezekinya saat ini menjadi Capres. Namun apabila dari hasil survey elektabilitas koalisi gemuk Gerindra semakin meningkat, maka tidak tertutup kemungkinan PDIP akan menarik Anies menjadi Cawapres Ganjar!

Kalau sudah begini, maka Anies akan berkata, "bye bye" kepada Koalisi Perubahan! Hahaha

Kalau Anies nantinya merapat ke PDIP, maka ini akan menjadi Sejarah baru dalam dunia perpolitikan Indonesia! Capres dari koalisi tiga partai penantang kabur untuk menjadi Cawapres di partai petahana, hahaha.

Situasi di Koalisi Perubahan ini memang sangat pelik, dan sulit diprediksi. Jadi sebaiknya kita tunggu saja sampai pengumuman resmi dari KPU.

Wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun