Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mencermati Kasus Menkominfo dari Sudut Politis Jokowi

15 Juni 2023   19:50 Diperbarui: 15 Juni 2023   20:04 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbukti dalam kasus Sambo kemarin itu, Mahfud MD ini tak bosen-bosennya membahas kasus Sambo ini setiap waktu di berbagai media. Termasuk pula dalam urusan "ada udang di balik kwetiau. Ada bau udang, tapi wujudnya harus disembunyikan di balik kwetiau. Soalnya kalau wujud udangnya terlihat, maka akan membuat kehebohan lagi bagi netizen +62 yang memang suka kepo itu."

Begitulah kira-kira kata belio. Padahal statement begini jelas-jelas akan membuat suasana kian heboh! Nah, rupanya efek heboh dari masyarakat inilah yang dinikmati Pakde kala "menghajar" reng-oreng seperti om bewok ini. Wkwkwk.

Naga-naganya, hal yang sama akan terulang kembali. Mahfud MD pastinya akan rajin bercerita soal korupsi pengadaan BTS ini hingga Lebaran Kuda nanti. Inti cerita pastinya seputar "pat-gulipat, udang di balik kwetiau, dugaan parpol tertentu yang ketiban rezeki, bahkan kemungkinan adanya keterlibatan gadis kinyis-kinyis dan emak-emak matang manggis dalam pusaran aliran dana BTS ini.

Cerita gadis kinyis-kinyis dan emak-emak matang manggis dalam pusaran aliran dana BTS tentunya akan menjadi santapan lezat bagi netizen +62 pada saat mereka ini menikmati breakfast, brunch, lunch, dinner, bahkan juga pada momen pillow talk dengan pasangan.

"Drama korupsi BTS" ini tentunya akan menjadi pukulan telak bagi SP (Surya Paloh) dan Nasdem sendiri. Lalu akan bagaimana kah nasib Koalisi Perubahan yang berisi Nasdem, PKS dan Demokrat itu?

Nah, kalau Nasdem ketiban sial akibat kasus BTS ini, maka Anies, PKS dan mas AHY (dengan Demokrat) itu justru ketiban rezeki! 

Politik adalah soal bagi-bagi dan kompensasi. Tujuan semula dari Nasdem memilih Anies adalah untuk mendapatkan kompensasi beberapa kursi menteri plus coat-tail effect atau "efek ekor jas," yaitu potensi pertambahan jumlah suara yang bisa diperoleh Nasdem dengan mengusung nama Anies sebagai Capres.

Kini Nasdem terjebak di kubangan kasus BTS, dan tidak punya posisi tawar lagi. Nasdem ibarat "maju tak mampu, mundur pun malu!" 

Kini AHY pun bisa melenggang santai menjadi Cawapres dengan kompensasi minimal, karena Nasdem dan PKS sudah terkunci posisinya. Ibarat permainan catur, raja Nasdem dan PKS ini tidak bisa kemana-mana lagi. Mereka ini bertarungnya untuk remis bukan untuk menang!

PKS jelas berharap kepada "efek ekor jas" karena pendukung PKS adalah pemuja Anies. Kalau PKS sampai berani mendukung Ganjar atau Prabowo misalnya, maka suara PKS di parlemen kelak pasti akan tergerus.

Akan halnya Nasdem, dada SP tentunya akan semakin nyesek ketika Anies berkata, "kebenaran akan berpihak pada jalannya. Penetapan Johnny Plate sebagai tersangka korupsi itu merupakan sebuah cobaan Tuhan yang harus mereka hadapi. Dan Tuhan akan selalu berpihak kepada kebenaran.

Astaga! Apakah ada yang percaya kalau Johnny G Plate bisa lolos dari loebang djaroem untuk kemudian dinyataken tidak bersalah? Ini bukan berarti penulis mengabaikan asas praduga tak bersalah. 

Terlepas dari unsur korupsi yang merugikan negara, sebagai regulator dan sekaligus person incharge dalam proyek ini, Johnny G Plate telah lalai atau melakukan pembiaran hingga proyek ini menjadi mangkrak. Parahnya lagi proyek mangkrak, tetapi dana proyek tetap cair!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun