Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Hati untuk Satu Cinta (Bagian 13)

3 Februari 2022   20:10 Diperbarui: 3 Februari 2022   20:33 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benteng pertahananku pun akhirnya jebol juga, tangisku meledak ketika memeluk Maya. Duh Gusti aku tak tahu apa yang harus kulakukan.

"Bram, mbak Ratih sudah sebulan ini di Bandung, di konveksinya. Kamu pergi deh ke Bandung jeput dia, kasihan mbak Ratih. Mungkin awalnya dia gak akan mau, tapi kamu bujuk ya? Dia belum tau kalau aku mau ke Australia. Di sini aku gak bisa hidup tanpa kamu Bram, jadi aku kesana aja. goodbye my love, i will always love you."

Aku hanya terdiam di sofa ketika Maya berlalu dengan air mata yang membasahi pipinya. Duh Gusti, aku tak pernah menyangka kalau perjalanan kisah cinta ini akan begitu rumit dan membuat luka yang mendalam bagi korbannya. Duh Gusti aku tak tau harus bagaimana lagi. Rasanya separuh nafasku pergi bersama Maya dan kini aku harus membujuk Ratih pula.

(Bersambung)


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun