Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Hati untuk Satu Cinta (Bagian 11)

29 Januari 2022   20:15 Diperbarui: 29 Januari 2022   20:20 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 3 Hati 1 Cinta, Sumber : https://statik.tempo.co/data/2016/10/24/id_550027/550027_620.jpg

Apalagi aku sebenarnya bukan hanya sekedar mencari pacar, tetapi juga calon istri. Aku tentunya berhak mendapatkan calon terbaik yang memang sungguh-sungguh bukan sekedar menginginkanku saja, tapi juga mau berjuang keras untuk mendapatkanku.

Bukan apa-apa, ada beberapa orang yang kukenal ditinggal istrinya ketika dianya bangkrut dan kemudian menjadi kere atau sakit keras. Aku sungguh tak mau bernasib begitu!

Kalau seorang perempuan mau berjuang keras untuk mendapatkan calon suaminya, maka ia akan mau pula berjuang keras untuk mempertahankan suaminya kelak! Tidak terbayang kalau aku sampai ditinggal istri, apalagi pas sayang-sayangnya. Matek aku!

Entah kenapa tiba-tiba ada rasa aneh yang kini mulai menggangguku. Ada rasa sakit hati kepada Maya yang sebelumnya tidak pernah kurasakan! Aku menuduh Maya yang menjadi penyebab semua kegilaan ini. Seandainya ia dulu mau menerima ideku, maka kami pasti akan tetap bersama dalam kebahagiaan. Namun ia malah membiarkanku terperosok terlalu jauh bersama Ratih. Ketika Ratih kemudian keguguran maka semuanya menjadi berubah. Aku lalu mengikatkan jiwa- ragaku pada Ratih!

Masa bulan madu bersama Maya tampaknya sudah usai. Kisah manis beberapa minggu ini bersamanya kuanggap sebagai hal yang wajar saja bagi para mantan yang sudah lama tidak bertemu. Tidak diharapkan, tapi sudah terjadi. It just happened dan tidak perlu disesali karena tidak ada gunanya. Sekarang waktunya move-on dan bangkit dari mimpi, sebab yang ada hanyalah "Ratih, Ratih, Ratih."

Sayup-sayup aku mendengar lagu lawas dari Phill Collins, "If leaving me is easy, and you know coming back is harder..." Yupp, Maya tidak bisa datang tiba-tiba seenaknya ke kehidupanku seakan-akan tidak ada yang berubah dalam kehidupan kami berdua. Jancok tenan rek, sekarang aku harus mulai menentukan sikap!

***

 

Haruskah aku berbicara kepada Ratih soal Maya? Separuh cintaku kepada Maya tampaknya sudah sirna. Kalau nanti aku ke Surabaya, aku akan membicarakannya lagi dengan Maya. Aku yakin kalau ia akan berbesar hati dan mengikhlaskan aku dengan Ratih. Apalagi Ratih adalah cinta pertamaku. Kata orang First love never dies. Jadi sebaiknya tidak usah membahas Maya dengan Ratih, nanti melukai hatinya.

Akan tetapi sungguh tidak adil kalau aku sampai tidur dengan orang lain tanpa sepengetahuan pacarku! Bagaimana kalau Ratih tahu dari orang lain? Bagaimana kalau tiba-tiba video bokep "1o detik Hot Soerabaja" beredar di jagad maya, dan aktornya adalah aku bersama Maya? Mampoes aku!

Jadi sebaiknya aku harus cepat-cepat "mengaku dosa" sebelum terjadi "hari kiamat," dan pintu neraka keburu dibuka! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun