Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Hati untuk Satu Cinta (Bagian 10)

28 Januari 2022   01:55 Diperbarui: 28 Januari 2022   02:06 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Halah.. lama banget! Padahal aku mau masakin makanan buat kamu."

"Aduh tengkiu sayang. Ya udah aku janji, nanti aku yang masakin buat kamu."

"Bukan gitu, aku mau cobain resep baru. Makanannya eksotik pakai ginseng dan bahan afrodisiak gitu. Ya udah deh, nanti di laut telfon aku ya."

"Di laut gak ada signal sayang." Alamak! Mendengar ginseng aku koq tiba-tiba jadi nganu.

"Halah.. padahal aku kangen banget sama kamu."

"Aku juga sayang, kangennya pakai banget-banget. Udah ya, ummmmach." Duh Gusti, hatiku lega.

Aku kemudian membuka pintu kamar dengan hati-hati. Eh ternyata Maya sudah bangun dan terlihat males-malesan di tempat tidur. "Morning, kamu dari mana saja sayang pagi-pagi?"

"Morning sayang, nih aku bawa lupis kesukaan kamu. Yuk sarapan dulu"

"Wah, makasih banyak sayang. Sarapannya ntar aja deh. Sini pelukan dulu, cepetan. Pagi-pagi enaknya pelukan dulu baru sarapan."

***

Badanku terasa remuk pada saat aku membuka pintu apartemen. Aroma bawang goreng dari sup yang masih mengepul kemudian memberi stimulus pada hidungku, yang lalu ditransmitkan ke otak sektor hipotalamus. Kode stimulus ini kemudian dikirim ke perut besar yang segera saja menggerakkan peristaltik usus bekerja lebih keras. Telingaku kemudian mendengar suara "kriuk-kriuk" dari perut. "Waduh laper banget! Hola sayang" kataku ketika mataku beradu pandang dengan mata Ratih."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun