"Koq tega, aku kan temennya."
"Lha, kamu kan mantannya! Ratih sendiri yang bilang ke aku!"
"Emangnya kapan Ratih ngomong gitu?"
"Ya sebelum kamu pindah ke Surabaya!"
Aku terdiam sejenak. Ya, ampun ternyata yang dulu itu memang "benar-benar ada ceritanya!" Buktinya Ratih sendiri berani ngomong ke Yanti kalau aku itu pacarnya. Artinya Ratih sangat yakin kalau aku akan "menembak-nya" dan kami kemudian akan pacaran.
Akan tetapi hal itu tidak terjadi karena aku ini memang laki-laki guoblok! "Antenaku kurang tinggi dan radarku terlalu lemah untuk menangkap sinyal-sinyal yang diransmitkan oleh lawan jenisku." Pantesan aku ini jadi jomlo ngenes dan dituduh gay. Ya itu tadi, karena aku ini gobloknya memang gak ketulungan!
"Bram, kamu nangis ya?"
"Ah, enggak."
"Koq suaramu bindeng kayak orang nangis gitu"
"Oh enggak, aku lagi flu aja."
"Jangan bohong deh, kamu nangisin undangan mantan kan?"