Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Hati untuk Satu Cinta (Bagian 2)

4 Januari 2022   19:05 Diperbarui: 4 Januari 2022   19:10 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mboten lho Bu! Gimana mau hamil, wong aku masih pakai baju komplit dan mepet ke tembok!"

"Lha kalau gitu, kenapa harus kawin tah le?"

"Coz she make's me sweat and wet..." hahaha

***

Sudah seminggu ini aku menjalani TC (Training Center) pemusatan latihan karate untuk persiapan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) di Banjarmasin.

Tadinya aku sudah mau mengundurkan diri. Namanya Pemusatan Latihan, pastinya tinggal di asrama dengan disiplin ketat pula. Senpai-nya galak. Jam 21.30 teng sudah harus tidur, dan hape disita pula sama senpai. Duh Gusti, aku sepertinya tidak akan kuat menanggung rindu.

Akan tetapi di depan Ratih, aku ini tidak punya apa-apa untuk dibanggakan. Sebuah medali pasti akan membuatnya bangga. Aku bersumpah akan membawa pulang medali untuk kuberikan pada Ratih. Kebetulan aku turun di dua kelas, Kata Beregu dan Kumite kelas 65 kg.

Selain itu, atlet yang berprestasi di POMNas tentunya akan membuat harum nama kampus, yang otomatis akan membawa dampak positif pula bagi si mahasiswa. Jadi aku kemudian membulatkan tekad untuk terus maju.

Malam ini aku tidak bisa tidur. Pikiranku melayang kepada Ratih. Apakah ia benar-benar suka padaku? Awalnya aku tersanjung karena menjadi cowo pertama yang berkenalan dengan Aldo, si buaya darat.

Akan tetapi kini aku ragu. "Hot kissing" itu terjadi begitu saja karena iseng, tanpa direncanakan Ratih. Selain itu mungkin di bawah alam sadarnya, Ratih ingin melampiaskan kekesalan hatinya kepada Armand melalui aku. Astaganaga!

Aku mulai keringat dingin. Mungkin aku ini hanya pelampiasan saja. Hubungan Ratih-Armand jelas belum selesai. Mereka putus hanya lewat sms saja, karena Armand buru-buru mau berangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun