Tuhan sudah datang ke dunia ini dalam rupa manusia. Lahir di kandang domba, di sebuah tempat yang diabaikan manusia. Akan tetapi memang itulah tujuannya, Ia hadir untuk orang-orang yang terpinggirkan.
Bukanlah sebuah kebetulan pula kalau Tohap yang dulunya bandel itu kemudian diubahkan menjadi seorang pendeta yang baik. Tohap memang dipilih dan diutus oleh-Nya, agar ia pergi ke tempat dimana orang lain tidak mau pergi. Tohap sadar, ia melayani bukan untuk manusia, melainkan bagi Tuhan. Sebab segala Kemuliaan memang hanya bagi Tuhan.
Sayup-sayup terdengar suara berkaharisma Tohap ketika ia menutup acara natal itu dengan sebuah doa, "Dame ni Debata nasumurung sian saluhut harohaon, ima mangaramoti angka ate-ate dohot pingkiran muna dibagasan Tuhan Yesus Kristus, Amen. (Damai sejahtera dari Allah, yang melampaui hati dan pikiran manusia, itulah yang memberkati hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus, Amin)"
Selamat Hari Natal buat teman-teman yang merayakannya.
*Catatan:
Di daerah Sumatera Utara, Monza adalah sebutan untuk pakaian bekas impor yang diseludupkan lewat Pelabuhan kecil di sepanjang Pantai Timur Sumatera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H