"Bah koq mamak pula yang menentukan cocok gak cocoknya, biarlah orang itu berdua yang mengatur. Tapi kalo akunya katanya, aku takkan berani mendekati cewe cantik karena mentalku gak kuat. Soalnya waktu kuliah di Jogja dulu sudah pengalaman, sakitnya tuh di sini, haha. Tapi kalau Ucok ini mentalnya memang kuat, berkali-kali dighosting cewe tapi gak pernah kapok-kapok, hahaha."
"Ah bapak ini memang tak peduli sama anaknya! Masuk kamar aja aku, pening kepalaku!"
***
Apa yang dikhawatirkan mamak si Ucok rupanya menjadi kenyataan. Lagu India yang tadinya menghentak-hentak kini berubah menjadi lagu India penuh ratapan kesedihan.
Sudah seminggu ini Myra menghilang tanpa jejak. Bekas jejaknyapun susah untuk ditemukan. Rumahnya terkunci pertanda tidak ada penghuninya. Hapenyapun tidak bisa tersambung.
Kini Ucok kehilangan "Separuh Nafas"-nya. Ia tampak seperti "Manusia Bodoh." Ia ingin membuat sebuah puisi untuk mengungkap isi hatinya, tapi tak bisa karena ia "Bukan Pujangga." Ya ampun, "Ada Apa Denganmu" Myra? Padahal "Tidak Semua Laki-laki" bersalah kepadamu. Alamak!
Seminggu serasa sewindu bersama sejuta rindu yang terpenjara. Alamak! Suasana rumah Ucok kini sepi mencekam. Ayam Tandoori yang dihidangkan mamak si Ucokpun tidak disentuh.
Sampai kemudian tibalah sepucuk kartu pos dari Myra yang mengabarkan kalau dirinya sedang berlibur dengan pacarnya di Maldives. Rupanya kini mereka sudah baikan gegara pacar Myra cemburu melihat Myra bergoncengan dengan Ucok naik motor Bajaj Pulsar. Ternyata cowo guanteng yang naik Mercy SLK kupe itu adalah Jimmy Kapoor, pacar Myra!
Hati Ucok hancur berkeping-keping, ternyata dia kena ghosting. Tjintanja roepanja bertepoek sebelah tangan! Sapu tanganpun kini tak mampu menahan air mata Ucok. Ia butuh handuk ukuran XXXL, karena air matanya kini tumpah berember-ember...
***
Sebulan berlalu, sepertinya luka di hati Ucok mulai sembuh. Mamak si ucok girang bukan kepalang ketika melihat Ucok sudah mulai pergi bermain dengan teman-temannya.