"Jiya Nahi Jaata Sunn Baawre. Kya aap mere saath jana pasand karenge?"
"Nahi nahi accha accha babuji"
Waktu sudah menunjukkan pukul 16.45 WIBM-KP (Waktu Indonesia Bagian Medan-Kampung Keling) Ucok duduk santuy di atas jok sepeda motornya sambil berbincang dengan Morkhen, tetangganya yang menjadi tukang parkir di tempat itu.
Sesekali matanya menatap arloji Bvlgari KW-nya. Masih jam emprat. Tapi ia kemudian tidak percaya karena dari tadi posisi jarum pendek dan jarung panjang arloji itu bergeming.
Ucok lalu menatap layar hape, astaganaga, sudah jam emprat lewat tiga peremprat! Rupanya Bvlgari itu sudah almarhum tanpa sempat berpamitan. "Keparat!" dampratnya sambil menyalakan motor. "Tambi, aku cabut dulu ya!" Ucok kemudian menghilang tanpa menunggu jawaban.
Tak sampai sepengisapan sebatang rokok, Ucok sudah sampai di tekape. Seorang gadis manis bertubuh bohay dengan rambut panjang keemasan berdiri di selasar sebuah ruko.Â
Tampaknya ia sedang menunggu seseorang. Gadis itu berkulit putih bersih dengan raut wajah mirip bintang Bollywood, Jacqueline Fernandez. Eh tidak, lebih tepatnya Saiee Manjrekar, bintang muda Bollywood yang sedang naik daun itu.
Sebuah Mercy SLK kupe tiba-tiba berhenti tepat di samping bidadari Bollywood tadi. Namun ia mengacuhkan saja ajakan pengendaranya. Ia kemudian melambaikan tangan kepada Ucok yang segera menghampirinya.
"Hai, sorry ya aku telat dikit"
"Gapapa, aku juga baru selesai. kamu gak bawa helm?"
"Ah gak usah. Polisinya mana berani. Lihat senyum manismu langsung menggelepar dia, haha"