Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta, Jangan Pernah Kau Pergi

13 Januari 2021   21:10 Diperbarui: 14 Januari 2021   15:16 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cinta, sumber : kompas.com

Davidoff ini juga punya kisah tersendiri bagi Sri. Waktu itu ceritanya aku apel pertama ke rumahnya.

Eh, pas baru turun dari angkot, aku keserempet becak, membuat kemeja baruku robek!

Aku jelas murka dong, soalnya baju itu adalah baju kreditan dari mbak Hen di kantor, tiga kali bayar potong gaji. Lha, bulan depan gajiku dipotong angsuran baju, sementara bajunya sudah jadi bangkai!

Sri kemudian membersihkan luka di lenganku dan memberikan baju bapaknya untuk kupakai. Kebetulan bapake lagi ke luar kota. Edan tenan. Apel pertama langsung pakai kemeja calon mertua!

Ketika membersihkan luka tadi, Sri tersenyum geli. Rupanya ia semaput mencium aroma parfum yang berlebihan. Nah, waktu di angkot tadi penumpangnya juga mesem-mesem melihatku. "Lha, ini anak muda rapi dan wangi naik angkot, harusnya naik taksi dong, Silver Bird malah. Mungkin kurang modal ya." Demikianlah mungkin dalam pikiran mereka itu.

***

Perobahan hormonal ini jelas membuatku grogi. Entah mengapa aku merasa senyuman Santi padaku agak aneh, tampak seperti menggodaku. Padahal Santi ini selalu tersenyum dengan cara yang sama selama empat tahun terakhir ini!

Duh Gusti, bisa gila aku kalau begini terus. Santi ini rekan kerja sekaligus anak buahku. Dulu sewaktu masih jomblo, ia selalu berpakaian seksi. Namun aku tidak pernah tergoda karena menganggapnya seperti saudara sendiri.

Lha, sekarang ia sudah bertunangan, berhijab dengan pakaian yang sangat sopan, eh tapi sekarang aku malah suka menyatroni ke sekwilda-nya. "Jancuk tenan rek!" Untung hanya Tuhan dan aku saja yang mengetahuinya...

Dua bulan lalu aku bertemu kembali dengan Donny dan Raymod, teman kuliah dulu. Ternyata kantor mereka hanya sepelemparan batu saja dari kantorku.

Kedua orang ini sangat baik padaku. Selain tajir, mereka ini tampangnya keren dan otaknya encer pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun