Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Barcelona Bantu Madrid Juarai La Liga 2019/2020

18 Juli 2020   20:26 Diperbarui: 18 Juli 2020   20:37 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sempat libur karena pandemi Covid-19, La liga kemudian bergulir kembali. Momen itu kemudian dimanfaatkan Real Madrid untuk tancap gas dan kemudian mengkudeta Barcelona.

Bertarung tanpa pernah kalah, Real Madrid sukses tampil sebagai juara La Liga musim 2019-2020 setelah berhasil mengalahkan Villarreal dengan skor 2-1. Pada lanjutan La Liga jornada 37 tersebut, Los Blancos menjamu The Yellow Submarine di Stadion Alfredo Di Stefano. Dua buah gol dari Karim Benzema kemudian mengandaskan perlawanan Villareal.

Berkat kemenangan itu Madrid kini mengoleksi 86 poin, dan tak mungkin terkejar oleh Barcelona dengan satu laga tersisa. Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Barca sendiri terpaksa harus mengikhlaskan gelar La Liga 2019-2020 kepada Real Madrid setelah mereka justru keok 1-2 dari sepoeloeh pemain Ossasuna di Camp Nou, stadion keramat Barcelona sendiri.

Gelar juara La Liga musim 2019-2020 ini sangat penting bagi Los Blancos mengingat prestasi mereka  yang babak belur sebelum ini ditengah dominasi Barca. Ini menjadi gelar ke-3 bagi Los Blancos dalam 10 tahun terakhir setelah sebelumnya mereka menjadi juara pada musim 2011-2012 dan 2016-2017.

Sisanya menjadi milik Barca, diselingi sekali oleh Atletico Madrid pada musim 2013-2014.

Secara keseluruhan ini menjadi gelar ke-34 bagi Los Blancos sepanjang keikutsertaan mereka di La Liga. Ya jangan lupa kalau ini adalah La Liga, dimana juaranya “hanya” ditentukan oleh dua klub saja, diselingi sesekali oleh Atletico Madrid atau Valencia tentunya.

Nah, ternyata koentji kesuksesan Los Blancos oleh chef Zidane itu hanya ada dua. Pertama, el clasico dan kedua konsistensi permainan.

Dari dua laga el clasico antara Barcelona dan Real Madrid musim ini, Madrid berhasil menggondol 4 angka sementara Barcelona hanya 1 angka saja. Artinya Barca rugi bandar!

Pada pertandingan pertama di Camp Nou, Barcelona pada 19 Desember 2019 lalu, kedua tim bermain kaca mata. Sementara ketika bermain di Santiago Bernabeu, Madrid pada 2 Maret 2020 lalu, Los Blancos berhasil menjinakkan La Pulga dan rekan-rekan dengan skor 2-0.

Dua buah gol telat dari Vinicius Junior dan Mariano Diaz pada penghujung waktu kemudian membuat Barca berduka.

Laga el clasico membuat selisih nilai Madrid dan Barcelona menjadi 3 angka.

Ketika La Liga dihentikan karena pandemi Covid-19, Real Madrid masih tertahan di posisi kedua berselisih dua angka di belakang Barcelona.

Akan tetapi ketika kompetisi bergulir, Real Madrid konsisten bermain untuk memetik angka penuh dari lawan-lawanya. Mari kita lihat statistiknya di bawah ini.

10 Laga Terakhir Real Madrid

  • 15/06/20 Real Madrid 3 - 1 Eibar
  • 19/06/20 Real Madrid 3 - 0 Valencia
  • 22/06/20 Real Sociedad 1 - 2 Real Madrid
  • 25/06/20 Real Madrid 2 - 0 Mallorca
  • 29/06/20 Espanyol 0 - 1 Real Madrid
  • 03/07/20 Real Madrid 1 - 0 Getafe
  • 05/07/20 Athletic Club 0 - 1 Real Madrid
  • 11/07/20 Real Madrid 2 - 0 Deportivo Alavés
  • 14/07/20 Granada 1 - 2 Real Madrid
  • 17/07/20 Real Madrid 2 - 1 Villarreal

Sekarang mari kita lihat statistik 10 pertandingan terakhir Barcelona.

  • 04/06/20 Mallorca 0 - 4 Barcelona
  • 17/06/20 Barcelona 2 - 0 Leganes
  • 20/06/20 Sevilla 0 - 0 Barcelona
  • 24/06/20 Barcelona 1 - 0 Athletic Bilbao
  • 27/06/20 Celta Vigo 2 - 2 Barcelona
  • 01/07/20 Barcelona 2 - 2 Atletico Madrid
  • 06/07/20 Villarreal 1 - 4 Barcelona
  • 09/07/20 Barcelona 1 - 0 Espanyol
  • 12/07/20 Real Valladolid 0 - 1 Barcelona
  • 17/07/20 Barcelona 1 - 2 Osasuna

Dari data di atas kita bisa melihat kalau Madrid berhasil meraup 30 angka lewat 10 kemenangan dari 10 pertandingan. Sebaliknya Barcelona hanya mampu meraih 21 angka saja lewat 6 kemenangan, 3 seri dan 1 kalah dari 10 pertandingan. Artinya ada selisih 9 angka dari 10 pertandingan terakhir kedua kesebelasan.

***

Musim lalu memang termasuk horor bagi Real Madrid. Mereka hanya mampu duduk di peringkat tiga dibawah rekan sekota, Atletico Madrid. Madrid sendiri hanya mampu mendulang 68 angka saja lewat 21 kemenangan, 5 seri dan 12 kalah.

Pada musim itu Benzema dan kawan-kawan hanya berhasil melesakkan 63 biji gol ke gawang lawan, tetapi kemasukan 46 biji gol!

Nah pada musim ini (lewat 37 pertandingan) Benzema kawan-kawan berhasil melesakkan 68 biji gol ke gawang lawan, tetapi “hanya” kemasukan 23 biji gol saja!

Setidaknya ada peningkatan gol sebanyak 5 buah. Artinya sisi penyerangan Madrid relatif stabil, walaupun tidak termasuk istimewa untuk ukuran tim sebesar Madrid!

Namun sisi pertahanan terlihat begitu digdaya dibanding tahun lalu. Ada “penghematan” sebanyak 23 buah gol. Ini menjadi salah satu koentji kesuksesan Madrid, ketika Thibaut Courtois akhirnya kembali menemukan irama permainannya.

Mantan kiper Chelsea dan Atletico Madrid ini sukses membukukan 18 clean sheet. Courtois menjadi kiper pertama Madrid yang tidak kebobolan dalam 18 pertandingan beruntun Liga Spanyol sejak Francisco Buyo melakukannya pada musim 1994-1995.

Berkat performanya itu Courtois berhasil menyisihkan Jan Oblak, kiper tangguh Atletico Madrid untuk merebut trofi Zamora, trofi penghargaan bagi kiper terbaik La Liga.

Ini akan menjadi trofi ketiga bagi Courtois setelah ia sebelumnya dua kali berhasil merebutnya bersama klub Atletico Madrid juga.

Selain itu lini belakang Madrid juga bermain apik musim ini. Bukan karena mereka semakin hebat, tetapi lebih karena mereka “semakin jarang berbuat kesalahan.”

Marcelo dan Sergio Ramos adalah tokoh antagonis di balik bobolnya pertahanan Madrid beberapa waktu sebelumnya. Marcelo terlalu rajin naik menyerang tapi selalu lupa atau terlambat untuk pulang. Sementara Ramos terlalu “gegabah,” sehingga sering diusir dari lapangan, dan Madrid justru dihukum dengan penalti.

Namun musim ini semuanya berubah. Marcelo bukan lagi pilihan utama, mengingat usianya yang semakin menua. Ramos juga semakin wise seiring bertambahnya usia. Ramos semakin sedikit berbuat kesalahan. Akhirnya tugas Varane di sentral pertahanan bersama Ramos juga semakin mudah.

Disaat lini tengah dan depan Madrid biasa-biasa saja, maka lini pertahanan memang menjadi tulang punggung kesuksesan Madrid musim ini.

Oh iya satu lagi. Kesuksesan Madrid musim ini memang karena dibantu oleh Barcelona yang musim ini sengaja “mengalah” sebanyak enam kali!

Bravo Real Madrid

#PepPulanglahkeBarcelona

Referensi :

https://www.bola.net/spanyol/kok-bisa-barca-ditelikung-real-madrid-di-tengah-jalan-inilah-10-laga-krusial-hingga-los-blanc-24b7c9.html

https://www.skor.id/bola-internasional/sk-01342757/17-kali-clean-sheet-thibaut-courtois-genapi-rekor-lawas

https://www.bola.net/spanyol/sukses-juara-la-liga-ini-lima-pemain-terbaik-real-madrid-musim-2019-20-ff833d.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun