Ketika La Liga dihentikan karena pandemi Covid-19, Real Madrid masih tertahan di posisi kedua berselisih dua angka di belakang Barcelona.
Akan tetapi ketika kompetisi bergulir, Real Madrid konsisten bermain untuk memetik angka penuh dari lawan-lawanya. Mari kita lihat statistiknya di bawah ini.
10 Laga Terakhir Real Madrid
- 15/06/20 Real Madrid 3 - 1 Eibar
- 19/06/20 Real Madrid 3 - 0 Valencia
- 22/06/20 Real Sociedad 1 - 2 Real Madrid
- 25/06/20 Real Madrid 2 - 0 Mallorca
- 29/06/20 Espanyol 0 - 1 Real Madrid
- 03/07/20 Real Madrid 1 - 0 Getafe
- 05/07/20 Athletic Club 0 - 1 Real Madrid
- 11/07/20 Real Madrid 2 - 0 Deportivo Alavés
- 14/07/20 Granada 1 - 2 Real Madrid
- 17/07/20 Real Madrid 2 - 1 Villarreal
Sekarang mari kita lihat statistik 10 pertandingan terakhir Barcelona.
- 04/06/20 Mallorca 0 - 4 Barcelona
- 17/06/20 Barcelona 2 - 0 Leganes
- 20/06/20 Sevilla 0 - 0 Barcelona
- 24/06/20 Barcelona 1 - 0 Athletic Bilbao
- 27/06/20 Celta Vigo 2 - 2 Barcelona
- 01/07/20 Barcelona 2 - 2 Atletico Madrid
- 06/07/20 Villarreal 1 - 4 Barcelona
- 09/07/20 Barcelona 1 - 0 Espanyol
- 12/07/20 Real Valladolid 0 - 1 Barcelona
- 17/07/20 Barcelona 1 - 2 Osasuna
Dari data di atas kita bisa melihat kalau Madrid berhasil meraup 30 angka lewat 10 kemenangan dari 10 pertandingan. Sebaliknya Barcelona hanya mampu meraih 21 angka saja lewat 6 kemenangan, 3 seri dan 1 kalah dari 10 pertandingan. Artinya ada selisih 9 angka dari 10 pertandingan terakhir kedua kesebelasan.
***
Musim lalu memang termasuk horor bagi Real Madrid. Mereka hanya mampu duduk di peringkat tiga dibawah rekan sekota, Atletico Madrid. Madrid sendiri hanya mampu mendulang 68 angka saja lewat 21 kemenangan, 5 seri dan 12 kalah.
Pada musim itu Benzema dan kawan-kawan hanya berhasil melesakkan 63 biji gol ke gawang lawan, tetapi kemasukan 46 biji gol!
Nah pada musim ini (lewat 37 pertandingan) Benzema kawan-kawan berhasil melesakkan 68 biji gol ke gawang lawan, tetapi “hanya” kemasukan 23 biji gol saja!
Setidaknya ada peningkatan gol sebanyak 5 buah. Artinya sisi penyerangan Madrid relatif stabil, walaupun tidak termasuk istimewa untuk ukuran tim sebesar Madrid!
Namun sisi pertahanan terlihat begitu digdaya dibanding tahun lalu. Ada “penghematan” sebanyak 23 buah gol. Ini menjadi salah satu koentji kesuksesan Madrid, ketika Thibaut Courtois akhirnya kembali menemukan irama permainannya.