Anak pertama Luciano lahir 1994, bersamaan dengan Konferensi Asia Pasifik di Jakarta, bersamaan pula dengan aksi Luciano menduduki Kedubes AS di Jakarta tadi.
Setelah itu Luciano beserta keluarganya hijrah ke Portugal. Anak keduanya pun lahir di Portugal. Anak ketiganya lahir di Timor Leste, setelah mereka kembali kesana.
Putra pertama Luciano (kini berusia 26 tahun) mengambil studi medis di London University. Sekarang ia memiliki perusahaan entertainment yang berbasis di London.
Anak kedua Luciano, seorang perempuan, bernama Gabriella adalah seorang artis tanah air yang wajahnya sering menghiasi layar TV nasional lewat berbagai sinetron dan film.
Gabriella sekarang mendalami modelling dan tinggal di Jakarta.
Anak ketiga Luciano, juga seorang perempuan, masih bersekolah di sebuah SMA dekat Kelapa Gading.
Setelah berpisah dengan istri pertamanya, Luciano kemudian menikah lagi dengan seorang pejabat negara Timor Leste, yang menjabat sebagai Inspektur Kejaksaan Agung.
Luciano sendiri tidak pernah menyangka kalau tindakan edannya di Dresden itu akan menjadi "bola salju" yang menggelinding semakin besar, membuat perubahan radikal bagi rakyat Indonesia dan Timor Leste.
Luciano mengaku tidak pernah bangga akan keberhasilannya menggebuk kepala Suharto.
"Itu hanya kemenangan kecil yang tak berarti. Puluhan ribu saudara sebangsa saya dibantai militer Indonesia. Tapi itulah harga yang harus dibayar. Di dunia ini tidak ada kemerdekaan gratis. Kita selalunya harus berjuang!"
Referensi,