Setelah surat terbuka ini, apakah anda yakin kalau para tuan dan puan anggota DPR yang terhormat itu nantinya mau diwawancarai lagi oleh "penghina" seperti Najwa Shihab itu?
Entah lah, mungkin Najwa itu memang sudah benar-benar bosan menjadi seorang jurnalis!
***
Di atas, penulis tadi sudah mengatakan kalau anggota dewan terhormat itu kurang tertarik mendengar kritikan/makian dari masyarakat seperti penulis ini. Bukan karena kritikannya tidak benar atau salah sasaran, melainkan karena justru lebih banyak benarnya!
Akan tetapi hal itu rupanya tidak berlaku bagi seorang Najwa Shihab.
Mengapa?
Nah, rupanya ada embel-embel di belakangnya. Salah satunya terkait proyek Kartu Prakerja yang Konon katanya ada keterkaitan nama Najwa Shihab dengan salah satu mitra Kartu Prakerja tadi.
Sebelumnya Komisi III DPR dimana Arteria  Dahlan (PDIP) berada di dalam komisi tersebut menyerang dengan sengit mitra Kartu Prakerja (termasuk Stafsus Presiden) yang dianggapnya sarat dengan KKN.
Arteria bahkan sampai meminta KPK agar mengusut dugaan penyimpangan dalam program Kartu Prakerja tersebut.
Habiburokhman, anggota Komisi III DPR lainnya dari Fraksi Gerindra menduga kritik Najwa tersebut memiliki motif tertentu. Ia mengaitkannya dengan kritik dari Komisi III DPR terhadap Kartu Prakerja.
"Saya khawatir narasi-narasi seperti yang disampaikan Najwa Shihab merupakan bentuk konkret serangan balik kepada kami setelah kami minta KPK usut kasus Prakerja," ujar dia.