Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita di Balik Kelambu

11 April 2020   17:29 Diperbarui: 11 April 2020   22:18 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pacaranku dengan Rini pun hanya berjalan setahun. Kami bubar karena berjauhan. Aku kuliah di Surabaya, sedangkan Rini kuliah di Medan. Padahal kami berdua itu tak kuat menanggung rindu. Aku juga orangnya susah tidur nyenyak kalau terlalu lama tak dipeluk...

Sejak perpisahan itu aku tidak pernah lagi bertemu dengan Rini, hingga dua bulan lalu.

Setelah menikah dan punya anak kembar empat, penampilan Rini pun berubah total! Ia kini tampak seperti kembaran Nunung Srimulat dengan kulit yang jauh lebih gelap.

Rupanya, sejak tiga tahun lalu Rini sudah berpisah dengan suaminya. Kini hampir setiap saat aku berusaha menghindar darinya...

"Eh, mana kelambuku mas bro" bisik Yanti sampil meneguk jus jeruknya.

"ini, aku belikan dua set" kataku sambil menyerahkan sebuah bungkusan plastik.

"Thankyou ya bro, soalnya di kampungku sekarang rada susah nyari kelambu yang bagus, gampang sobek!"

"Eh, ngemeng-ngemeng untuk apa sih hare gene kamu pakai kelambu, rasanya zaman ibuku pun sudah gak pakai kelambu lagi. Di kampungmu banyak nyamuk ya" tanyaku dengan rasa heran.

"Hmmm...ada deh. Nyamuk sih gak ada, tapi aku dan mas Tony suka aja sih kalau tidur pakai kelambu. Apalagi kadang-kadang kami itu suka buka jendela..."

Glek, aku terpaksa menelan ludah ketika mendengar jendela terbuka.

Setelah celingukan ke kiri dan kekanan, Yanti kemudian berbisik ke telingaku, "sebentar lagi akan berlaku PSBB, lockdown, dan semua warga terkurung di rumahnya sendiri..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun