Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Gagal Paham Konsep Naturalisasi Vs Normalisasi

7 Januari 2020   22:06 Diperbarui: 8 Januari 2020   10:14 3126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto udara hunian warga di sekitar bantaran kali Ciliwung (Foto: Kompas/Agus Susanto)

Jadi "Normalisasi" adalah mengembalikan fungsi dari sungai tersebut dalam hal mengalirkan air, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan turap beton, apalagi Ahok!

Namun dalam perjalanan waktu dan situasi sosial masyarakat (terutama di perkotaan) pekerjaan Normalisasi sungai itu ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Ternyata banyak warga yang meng-invasi bantaran sungai dan menjadikannya juga sebagai fasilitas MCK dan "tong sampah" raksasa.

Kemungkinan terjadinya konflik sosial ketika pekerjaan Normalisasi sungai dilaksanakan, membuat pihak terkait merevisi kembali desain dan teknis pelaksanaan proyek Normalisasi sungai tersebut.

Untuk mengurangi dampak penggusuran, maka penampang sungai diubah menjadi berbentuk kotak, tanpa mengurangi luas penampang (kapasitas sungai untuk mengalirkan air).

Sebagai konsekwensi bentuk tersebut, sungai memerlukan perkuatan tanggul/tebing agar tidak runtuh. Pemprov DKI (2012-2017) kemudian memasang turap beton sebagai perkuatan dinding sungai.

Ini adalah pilihan djitoe. Turap beton itu kuat, praktis dan cepat memasangnya. Masih adanya celah diantara batang turap membuat air sungai bisa mengisi pori tanah tanggul. Sebaliknya juga ketika terjadi hujan lebat, air dari permukaan tanah bisa dialirkan cepat ke sungai lewat celah turap tadi.

Dengan demikian hubungan turap dengan tanggul menjadi solid. Hal ini sangat penting karena berdasarkan pengalaman penulis, ruang kosong atau air yang terperangkap di belakang retaining wall (tembok penahan tanah) itu sangat berbahaya, karena rawan membuat tembok patah.

Kalau Normalisasi lebih menekankan fungsi, maka "Naturalisasi" lebih menekankan konsep dan tampilan, tanpa membahas fungsi (apakah tetap, berkurang atau justru bertambah).

Misalnya begini. Kita punya sebuah rumah tua warisan dari keluarga. Namanya rumah tua, tentu saja sudah banyak yang harus diperbaiki. Mulai dari atap, plafon, saluran air, kamar mandi dan sebagainya.

Normalisasi kemudian akan mengembalikan fungsi dari rumah itu kembali seperti semula, sehingga layak dihuni dengan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun