Ini tentulah bukan pekerjaan yang mudah bagi Gareth Southgate untuk memadukan semua pemain tersebut agar bisa melebur menjadi satu kesatuan tim.
Insiden Sterling-Gomez ini kemudian membuat Gary Neville angkat bicara dan mengungkap rahasia "api dalam sekam" di timnas Inggris selama ini, yang tak banyak diketahui publik.
Menurut Neville, insiden ini belum ada apa-apanya bila dibandingkan pada masa mereka dulu.
Kala itu Fergie's boys Manchester United berisikan Gary dan Philip Neville, Nicky Butt, Paul Scholes, David Beckham dan Andy Cole.
Di sisi lain, "spice boys" Liverpool berisikan David James, Jamie Carragher, Jamie Redknapp, Danny Murphy, Robbie Fowler, Michael Owen dan sang junior kala itu Steven Gerrad.
Seharusnya nama-nama beken dari gabungan kedua klub raksasa itu bisa membuat prestasi timnas Inggris melambung tinggi. Akan tetapi pada kenyataannya tidaklah begitu.
Simak perkataan Gary Neville dibawah ini.
"Ketika kami bermain dahulu, situasinya jauh lebih buruk. Anda bisa membayangkan, jika MU melawan Liverpool di hari Minggu, kemudian saya, Paul Scholes, Nicky Butt, David Beckham bertemu dengan Steven Gerrad, Jamie Carragher dan Robbie Fowler. Tidak ada hubungan baik diantara kami, dan kami tidak benar-benar senang berada di dekat satu sama lain" tandasnya!
"Saya kira rivalitas sengit itu sudah tidak mengganggu timnas dalam tiga atau empat tahun terakhir. Saya kira sekarang para pemain lebih sering bergaul di luar pertandingan, mereka sudah saling mengenal sejak masih muda." Demikian menurut Gary Neville.
Pernyataan Gary Neville ini sontak membuat seluruh penggemar timnas Inggris terkejut.
Pada Piala Dunia 2018 di Rusia lalu, tidak ada satu pun fans yang menjagokan Inggris, karena tidak ada pemain bintang di dalam skuad Inggris.