"Enak aja tilang, tilang dari hongkong!" teriak Damos sambil meninju perut Tambunan dan kemudian berlari kabur.
"Hei, jangan lari loe!" kejar Tambunan, kakinya kepeleset, "kampret" teriaknya sambil terjatuh menimpa sebuah tumbler (botol minuman) hingga tutupnya terlepas. Rupanya selain berwajah jelek, Tambunan ini latah pula.
"Sialan" gerutu Tambunan yang kini pakainnya jadi kotor, sementara Damos sudah tak terlihat lagi daun telinganya.
Tiba-tiba terdengar suara halus berbisik, "Terimakasih, terimakasih...manusia, engkau telah membebaskan aku dari botol jahanam itu. 1001 malam aku terkurung di dalamnya, tiada disangka tiada diduga aku akhirnya terbebas juga. Pastilah engkau ini manusia istimewa ya, aku akan mengabulkan permintaanmu, tapi hanya satu saja ya..."
"Bener ni gan..." bisik Tambunan sambil tersipu malu. "Wah sayang sekali ya" gumam Tambunan dalam hati. Padahal tadinya dia sudah punya tiga permintaan standar khas manusia biasa. Pertama pingin kaya. Kedua pingin jadi orang yang berkuasa dan ketiga tentu saja pingin banyak istri, pacar dan selingkuhan! Kini ia bingung untuk memilih mana yang paling pas untuknya....