3. Keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme hidup dan komponen organmisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling berinteraksi
Merujuk kepada KBBI, sepertinya frasa ekosistim ini tidak nyambung dengan frasa "ekosistem masyarakat" Sandiaga. Bahkan terkesan kurang sopan, karena menurut KBBI poin 2, ekosistim adalah Komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya. Ah, kalau disamakan dengan hewan, biarpun depenya nol persen, pasti tidak ada warga yang mau tinggal di rumah lapis....
Mungkin maksud Wakil Gubernur, ekosistem masyarakat itu adalah komunitas masyarakat. Nah kalau ini baru betul bos...
***
Lalu seperti apa kira-kira ya konsep rumah lapis ini? Mari kita hitung bersama.
Menurut Sandiaga rumah lapis ini dibawah 8 lantai. Anggap saja 7 lapis.
Harga tanah mentah rata-rata Rp 30 juta/m2. Dari luas tanah yang ada, anggap yang bisa dipakai 50%, karena sisanya akan dipakai menjadi jalan, taman dan fasum/fasos lainnya.
Harga tanah matang (untuk bangunan) berarti Rp 30 juta/m2 X 50% yaitu Rp 60 juta/m2
Karena rumah lapis ini direncanakan 7 lantai, maka harga tanah untuk setiap rumah lapis adalah Rp 60 juta/m2 dibagi 7 lapis, yaitu Rp 8,571 juta/m2. Biaya konstruksi dan fasum anggap Rp 10 juta/m2. Maka biaya total adalah Rp 8,571 juta/m2 ditambah Rp 10 juta/m2, yaitu Rp 18,571 Â juta/m2.
Kalau rumah idaman itu type 30 dengan luas 30 M2, maka biaya untuk satu unit rumah lapis idaman itu adalah 30 M2 X Rp 18,571 juta/m2 = Rp 557,142 juta/unit.
Kalau DP 0%, lalu rumah lapis itu dicicil selama 10 tahun, maka cicilannya akan berkisar Rp 8 juta/bulan.