Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kabei Anak Bajau Sampela

26 Mei 2016   11:55 Diperbarui: 26 Mei 2016   12:05 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : meorshariffuddin.blogspot.com

Suatu kali Jack berbicara kepada ayah perihalku. Jack meminta kepada ayah agar aku dibiarkan saja bersekolah, dan kelak bekerja dibidang lain saja.

Tetapi ayah hanya menggeleng saja. Katanya aku sudah kena kutuk, dan biarlah dewa laut saja yang menentukan nasibku kelak. Jack sangat sedih mendengar hal itu tetapi tidak berani memaksa ayah.

Kepergian Jack setelah penelitiannya selesai, sangat meyedihkan hatiku dan keluargaku. Kami semua menangis melepas kepergiannya. Hidupku menjadi hampa seketika.

Setahun setelah kepergian Jack, secara diam-diam aku mengikuti rombongan pencari hiu kearah laut Timor. Perjalanan ini mungkin memakan waktu tiga bulan lamanya.

Setelah lebih dari sebulan melaut, tiba-tiba pada suatu malam datanglah badai yang sangat hebat disertai petir dan hujan lebat. Kapal kami terombang-ambing seperti kapas ditengah laut yang ganas itu sampai pagi hari, dan kemudian aku tidak ingat apa-apa lagi.

Sudah dua hari aku terapung-apung ditengah laut seorang diri. Kakiku tidak bisa bergerak, mungkin kakiku patah terkena hantaman dinding kapal kami. Sayup-sayup aku mendengar suara mesin kapal, yang ternyata kapal patroli Australia.

Setelah dirawat selama dua bulan di rumah sakit, aku kemudian dimasukkan kedalam Penjara Imigrasi Australia di Darwin. Ternyata disitu aku menemukan banyak nelayan dari Timor, Bugis bahkan orang Vietnam dan Burma. Syukurnya setelah patah dan dioperasi, kakiku telah sembuh dan aku kini bisa berjalan dengan normal.

Sudah lebih dari setahun aku tinggal di Penjara itu dan semakin hari, semakin banyak saja yang datang, sehingga sering menimbulkan keributan diantara sesama tahanan.

Pada suatu malam terjadilah kerusuhan dan pembakaran oleh tahanan asal Vietnam. Hal itu mengakibatkan semua tahanan berlari keluar karena takut akan amukan api tersebut.

Aku juga ikut melarikan diri, tetapi tidak tahu kemana. Aku hanya berlari dan berlari dan tertawa senang karena bisa berlari...

Tanpa terasa sudah lima tahun aku di Australia, lalu kemudian tertangkap petugas imigrasi. Aku  kemudian dideportasi ke Jakarta. Lalu aku pulang ke Wakatobi. Aku orang Bajau laut dan selamanya akan tetap begitu. Biarpun aku telah merantau jauh ke negeri orang, hidup dan berbicara seperti Jack Miller, aku tetaplah orang Bajau laut dan ingin menghabiskan hidupku dilaut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun