Sebagai contoh, program Digitalisasi Desa berhasil karena adanya pelibatan aktif komunitas lokal, yang menggerakkan roda ekonomi di level akar rumput. Sebaliknya, reformasi pendidikan tersendat karena pemerintah belum optimal dalam memberdayakan para guru sebagai ujung tombak. Ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik: teknologi harus berjalan beriringan dengan pemberdayaan manusia.
Pemerintah juga menghadapi tantangan dalam menjaga momentum. Program infrastruktur yang kini menjadi primadona perlu diimbangi dengan keberlanjutan lingkungan. Misalnya, pembangunan jalan tol dan bendungan perlu disertai upaya mitigasi dampak lingkungan yang sering kali terabaikan. Tanpa ini, program yang terlihat gemilang di awal bisa menjadi bumerang di masa depan.
Harapan ke Depan
Melihat perjalanan 100 hari ini, jelas bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki potensi besar untuk membawa perubahan. Namun, keberhasilan tidak bisa hanya diukur dari hasil jangka pendek. Keberlanjutan dan dampak jangka panjang dari setiap program menjadi faktor penentu.
Ke depan, pemerintahan ini perlu lebih fokus pada penguatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan harus menjadi prioritas utama, dengan pelatihan guru yang memadai dan pengembangan infrastruktur digital di sekolah-sekolah. Reformasi birokrasi juga harus dipercepat, dengan menekankan transparansi dan efisiensi yang nyata, bukan sekadar janji kampanye.
Dalam konteks politik, duet ini juga perlu menjaga harmoni dengan berbagai pihak. Konsolidasi politik yang stabil akan memudahkan implementasi program, terutama di sektor yang membutuhkan dukungan legislatif.
Kesimpulan
Seratus hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran adalah awal yang menjanjikan, tetapi belum sempurna. Program-program unggulan di bidang infrastruktur dan pemberdayaan UMKM menjadi bukti kemampuan mereka dalam eksekusi. Namun, stagnasi di sektor pendidikan dan birokrasi menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Sebagai rakyat, kita tentu berharap duet ini tidak hanya berlari cepat di awal, tetapi juga mampu menjaga langkah mereka hingga akhir. Karena, seperti kata bijak, "pemimpin sejati adalah mereka yang mampu menjadikan visi besar menjadi kenyataan, tanpa melupakan akar dan kebutuhan rakyat."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI