Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Menjadi "Dalang" di Era Kecerdasan Buatan, Mengendalikan Boneka Digital

24 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 31 Desember 2024   13:46 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, apakah salah AI-nya? Tentu tidak. Sebagai boneka digital, AI hanya secerdas data yang diberi dan perintah yang diatur. 

Masalahnya ada di sang dalang. Ketika dalang kehilangan kendali atau, lebih parah lagi, kehilangan hati nurani, AI pun berubah menjadi monster.

Di sinilah kita harus jujur bertanya: apakah kita masih mengendalikan teknologi, atau teknologi yang mulai mengendalikan kita?

Kearifan Lokal dalam Teknologi Global

Indonesia punya modal besar untuk menjadi dalang AI yang bijak. Kearifan lokal kita, seperti filosofi gotong royong dan harmoni, bisa menjadi fondasi etika dalam mengembangkan teknologi. 

AI tak harus selalu mengikuti narasi Barat yang cenderung individualistik dan kapitalistik. Kita bisa menciptakan AI yang lebih inklusif, berpihak pada masyarakat kecil, dan menghormati budaya lokal.

Ilustrasi Artificial Intellegence (Kecerdasan Buatan) | www.secondvisioncorp.com
Ilustrasi Artificial Intellegence (Kecerdasan Buatan) | www.secondvisioncorp.com

Misalnya, bayangkan AI yang membantu petani menentukan pola tanam terbaik, mengurangi risiko gagal panen. Atau AI yang mempromosikan budaya lokal melalui platform digital. 

Di sinilah peran dalang modern diuji: bagaimana mengawinkan tradisi dengan inovasi tanpa kehilangan esensi.

Jangan Takut Menjadi Dalang

Banyak yang merasa AI terlalu rumit, terlalu “di luar jangkauan.” Padahal, menjadi dalang AI tidak selalu berarti menjadi seorang ahli komputer. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun