Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengejar Badai

20 Desember 2024   13:23 Diperbarui: 20 Desember 2024   16:10 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tertawa kecil. "Nggak tahu ya, Ris. Tapi aku merasa hidup banget tadi."

Aris mendengus. "Hidup apanya? Itu namanya nyaris mati."

Malam itu, aku merenung di balik selimut. Meski petualangan mengejar badai tadi penuh kekacauan, aku merasa mendapatkan sesuatu yang sulit dijelaskan. Mungkin, itu bukan soal badai. Tapi tentang melawan rasa takut dan mencoba sesuatu yang baru, meski seluruh dunia bilang aku gila.

Atau mungkin aku memang sedikit gila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun