Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hikayat Petilasan Syekh Siti Jenar di Lemahbang Balen Bojonegoro

23 November 2024   13:00 Diperbarui: 23 November 2024   13:05 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Petilasan Syekh Siti Jenar (Sumber Dok. Pri)

Mereka kembali kepada Sunan Giri untuk kedua kalinya. Sunan Giri menyuruh mereka untuk meminta datang baik Allah maupun Syeh Siti Jenar. Kali ini Syeh Siti Jenar keluar dari gua dan dibawa ke masjid menghadap para wali.

Ketika tiba Syeh Siti Jenar memberi hormat kepada para wali yang tua dan menjabat tangan wali yang muda. Ia diberitahu bahwa dirinya diundang ke sini untuk menghadiri musyawarah para wali tentang wacana kesufian.

Di dalam musyawarah ini Syekh Siti Jenar menjelaskan wacana kesatuan makhluk yaitu dalam pengertian akhir hanya Allah yang ada dan tidak ada perbedaan ontologis yang nyata yang bisa dibedakan antara Allah, manusia dan segala ciptaan lainnya.

Prof Hasanu Simon menyatakan pandangan orang Jawa yang beragama Islam terhadap tokoh ini cukup beragam, dari yang menerima sampai yang menolak.

Di satu sisi tokoh Syekh Siti Jenar dapat dianggap positif dalam meningkatkan jumlah pemeluk Islam. Ini karena orang Jawa yang tidak mau menerima agama Islam secara murni seperti yang diajarkan Rasulullah SAW kemudian ajaran itu telah bercampur dengan adat istiadat Arab, dan mereka mau menerima Islam seperti yang diajarkan Syekh Siti Jenar.

Di sisi lain, orang Jawa yang menerima dan meyakini Islam sebagai suatu sistem nilai yang utuh, maka mengamalkan Islam seperti Syekh Siti Jenar mengandung risiko tidak diakui sebagai umat Muhammad oleh Rasulullah SAW sendiri.

Terlepas berbagai kontroversi yang muncul di masyarakat, penulis yang sejak kecil tinggal di dusun Lemahbang mengaku tidak mengetahui pasti bagaimana kisah Syekh Siti jenar yang sebenarnya. Ajaran yang disampaikan Syekh Siti Jenar pun, dia mengakui tidak mengetahui persisnya.

Namun, menurut salah satu versi, Syekh Siti Jenar meninggal setelah "disempurnakan" atau tepatnya dieksekusi oleh Sunan Kalijaga, atas hasil musyawarah para wali kala itu. Karena ajaran Syekh Siti jenar atau yang biasa disebut "Syekh Lemah Abang" (cikal bakal nama Dusun Lemahbang), dinilai melenceng dari akidah Islam.

Meski, versi lain juga menyebutkan akidah Syekh Siti Jenar tidak melenceng, melainkan lebih karena ajarannya bukan untuk orang awam. soal benar atau tidaknya. Wallahu A'lam.

Keberadaan Petilasan Syekh Siti Jenar di Lemahbang Balen

Sebelumnya, petilasan di Balen itu hanya cungkup kecil dari bahan atap alang-alang dan dinding bambu. Lalu dipugar beberapakali. Terakhir pada 2017 silam. Penulisan papan petilasan Syekh Siti Jenar baru dipasang pada 2020 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun