Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Memilih Damai di Pilkada Bojonegoro 2024

21 November 2024   19:00 Diperbarui: 21 November 2024   19:02 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pilkada Damai (Sumber: Warta Alor)

Pilkada Bojonegoro: Debat atau Dialog?

Menghindari perdebatan di Pilkada bukan berarti kita harus diam seribu bahasa. Diskusi tetap diperlukan, tetapi dalam bentuk dialog yang saling menghargai. Saat Bojonegoro bersiap menuju Pilkada 2024, lebih baik kita fokus pada solusi, bukan saling memotong lawan bicara. Seperti pepatah bijak bilang, "Mulutmu harimaumu." Jangan sampai gara-gara Pilkada, kita jadi terjebak dalam perdebatan sengit yang merugikan banyak pihak.

Bayangkan, seandainya kita lebih banyak ngobrol soal rencana membangun daerah, soal program-program calon yang realistis, ketimbang mengurusi hal-hal yang sifatnya provokatif. Bojonegoro bisa lebih tenang, lebih damai, dan siapa tahu, Pilkada jadi benar-benar terasa seperti pesta demokrasi yang menggembirakan.

Mari Bersikap Santai

Menghindari perdebatan itu bukan tanda kita lemah atau takut. Justru, dalam konteks agama, psikologi, dan sosial, ini adalah langkah cerdas untuk menjaga diri dan sesama. Di Pilkada Bojonegoro 2024, mari kita prioritaskan damai, bukan debat. Karena, pada akhirnya, siapa pun yang menang, yang lebih penting adalah kita tetap bisa hidup rukun, ngobrol santai sambil ngopi tanpa ada yang tersinggung.

Jadi, sudah siap menikmati Pilkada dengan lebih santai dan cerdas? Yuk, mari kita pilih damai daripada debat yang hanya menambah panas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun