Aku terdiam. Tidak mengiyakan dan juga tidak membantahnya. Rasanya informasi yang disebutkan oleh Antonio tersebut sama sekali tidak ada dalam kepalaku. Bukankah tadi pagi istriku masih membangunkanku untuk sholat subuh dan olah raga pagi.
"Ayo Pa kita pulang sekarang." Antonio memegang lenganku untuk membantuku berdiri.
"Bukankah kita sudah di rumah?" Tanyaku.
"Iya Pa. Kita pulang ke rumah yang lain ya," jawab Antonio dengan suara lirih.
Aku menuruti perkataan Antonio dengan beranjak berdiri.
"Mbak, terimakasih sudah menghubungi saya tadi. Mohon maaf bila sudah membuat Mbak repot," ujar Antonio kepada wanita yang memberiku teh tadi.
"Iya ghak apa-apa. Saya bisa paham," jawab si wanita.
"Mamamu mana nak?" Tanyaku lagi pada Antonio sesaat setelah mobil bergerak maju. Antonio hanya terdiam sambil mengusap linangan air matanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H