Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mamamu Mana, Nak?

30 Desember 2014   21:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:09 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku terdiam. Tidak mengiyakan dan juga tidak membantahnya. Rasanya informasi yang disebutkan oleh Antonio tersebut sama sekali tidak ada dalam kepalaku. Bukankah tadi pagi istriku masih membangunkanku untuk sholat subuh dan olah raga pagi.

"Ayo Pa kita pulang sekarang." Antonio memegang lenganku untuk membantuku berdiri.

"Bukankah kita sudah di rumah?" Tanyaku.

"Iya Pa. Kita pulang ke rumah yang lain ya," jawab Antonio dengan suara lirih.

Aku menuruti perkataan Antonio dengan beranjak berdiri.

"Mbak, terimakasih sudah menghubungi saya tadi. Mohon maaf bila sudah membuat Mbak repot," ujar Antonio kepada wanita yang memberiku teh tadi.

"Iya ghak apa-apa. Saya bisa paham," jawab si wanita.

"Mamamu mana nak?" Tanyaku lagi pada Antonio sesaat setelah mobil bergerak maju. Antonio hanya terdiam sambil mengusap linangan air matanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun