2. Visualisasi
Setelah menetapkan impian dan target yang jelas, tahap selanjutnya adalah memvisualisasikan impian tersebut dalam pikiran. Rilekskan tubuh lalu bayangkan dan rasakan saat-saat dimana kita telah mencapai semua impian yang telah ditetapkan. Rasakan betapa senangnya, betapa puasnya kita dan orang-orang tersayang melihat kita telah mencapai semua mimpi tersebut. Perasaan inilah yang akan menemani dan memotivasimu dalam perjalanan untuk meraih impian .
3. Masuk kondisi fokus
Ini adalah proses dimana kita mengisolasikan otak dari pikiran-pikiran luar yang dapat merusak konsentrasi, apalagi disaat-saat setelah seharian beraktivitas namun tetap perlu belajar untuk esok hari. Di fase ini kita akan menggunakan metode 3-2-1. Pada metode ini kita bisa gunakan timer sebagai acuan waktu.Â
- 3 minutes power. Set timer 3 menit untuk mengisi dan mengeluarkan energi seperti melakukan dance, jumping jacks, ataupun olahraga sederhana lainnya.
- 2 minutes breathing. Ambil 2 menit selanjutnya untuk mengatur napas agar tubuh tetap relax
- 1 minute focus. Luangkan 1 menit terakhir untuk mempersiapkan batin agar fokus selama belajar, pada fase ini kita dapat mengosongkan pikiran-pikiran negative yang selalu membuat lemah dan tidak fokus.
 4. Afirmasi
Sama seperti metode EGP yang sudah dibahas sebelumnya. Afirmasi harus diucapkan dengan penuh keyakinan dan diulang-ulang dengan tujuan agar otak mengenali dan mendapatkan sinyal sehinggga dapat tertanam di otak bawah sadar kita. Akibatnya, tubuh akan merespons  sesuai dengan apa yang diperintahkan. Contoh kalimat afirmasi adalah "Sekarang dan seterusnya saya pasti bisa menyerap semua informasi yang dipelajari. Saya akan terus semagat belajar". Afirmasi harus bersifat positif dan tidak bertentangan dengan kepercayaan yang ada didalam diri.
Afirmasi bertujuan agar menyiapkan pikiran, baik pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar untul secara sempurna menerima informasi yang akan dipelajari dan mempermudah pemanggilan kembali informasi yang sudah diterima karena hal ini sangat berguna terutama saat sedang ujian atau tes.
5. Action belajar
Gerakan dan posisi tubuh dapat menciptakan emosi tertentu. Maka dari itu kita harus memperhatikan posisi saat belajar. Contoh posisi yang akan membantu proses pembelajaran yaitu tegak. Posisi tegak dapat melancarkan peredaran darah dan oksigen pada tubuh  sehingga menimbulkan perasaan rileks yang dapat mengaktifkan otak kecerdasan yang ada di kepala.
6. Repetisi
Saat dalam proses pembelajaran kita pasti pernah merasa bingung terhadap apa yang sedang di pelajari. Hal ini dapat diatasi dengan repetisi yaitu mengulang-ulang informasi yang dipelajari sampai benar-benar paham. Apabila sulit, jangan malu untuk bertanya pada orang lain yang sekiranya sudah lebih paham tentang informasi tersebut. Dengan ini, kitta dapat mahir dalam menguasai apa yang dipelajari.