Jangan menjustifikasi pihak lain. Penulis yang cerdas adalah yang memanfaatkan segala kesempatan yang bisa ia raih dan berusaha sebaik mungkin menyebarkan tulisan seluas-luasnya.
Indonesia memiliki penulis-penulis yang aktif baik di platform maupun industri cetak. Sebut saja, Titi Sanaria, Eve Shi, Honey Dee. Mereka adalah contoh penulis-penulis yang fleksibel dalam memanfaatkan perkembangan zaman.
Semakin banyak penulis yang fleksibel dan memanfaatkan peran platform menulis dan penerbit buku cetak secara maksimal, perihal lebih menguntungkan jadi penulis cetak atau digital tak perlu lagi diperdebatkan. Jika penulis mampu mengambil kedua jalan: menjadi penulis cetak dan digital, akan jauh lebih bagus bagi perkembangan kariernya.Â
Penulis jadi lebih dikenal pembaca platform maupun pembaca cetak. Dari bertemunya dua tipe pembaca ini, baik penerbit maupun platform akan saling diuntungkan karena pembaca setia akan mengikuti ke mana pun penulis menerbitkan karyanya.
Pada akhirnya, menjadi penulis produktif dan terkenal akan memperluas rantai literasi di Indonesia mengikuti pola perkembangan zaman tanpa mengurangi yang sudah ada. Yang perlu penulis tekankan pada dirinya hanya tetap berkarya apa pun yang terjadi saat ini dan di masa depan, apa pun atau di mana pun media penyampaiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H