Mohon tunggu...
Ching Sioe
Ching Sioe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Inggris Unair '20

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Perjalanan

25 Juli 2022   20:16 Diperbarui: 25 Juli 2022   20:35 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerah baju saya dicekal lalu entah ide dari mana, saya batuk tepat di wajah pria itu. Tinju pertamanya mendarat di mata kiri saya. Hal terakhir yang saya ingat adalah pekik ngeri dari Si Istri. Kemudian bercak putih memenuhi pandangan saya.

***

Pemuda itu menyunggingkan sebentuk senyum yang hampir menyiratkan kepuasan. Namun, penyesalan terpancar dari matanya yang separo terpejam karena bengkak dan memar. "Selanjutnya, Anda tebak sendiri. Saya bangun di tengah sawah, di tengah-tengah jalan tikus. Perlu jalan kaki hampir dua jam sampai saya bertemu seorang warga dan hal pertama yang saya lakukan adalah menjerit melarangnya menyentuh saya. Ponsel dan sisa uang di dompet sudah ludes tak bersisa. Durjana-durjana di truk itu mengambil harta saya sekaligus membawa serta virusnya sebagai bonus."

Petugas polisi di hadapannya melengkapi catatannya sambil berkata, "Setidaknya untung Anda tidak menulari keluarga Anda, bukan? Kami akan cari mereka sebisa mungkin. Jangan banyak berpikir, Anda akan dipulangkan ke Semarang segera setelah hasil tesnya negatif. Anda tampaknya butuh waktu untuk merenung."

"Ya, saya sedang merenungkan beberapa puluh kilo itu, jarak antara Ngawi dan Madiun. Beberapa puluh kilo lagi sebelum ibu saya tertular dan bagaimana dirampok di tengah jalan telah menyelamatkan saya."

***

Dimuat dalam antologi cerpen berjudul "Nyala Aksara di Tengah Pandemi" pada tahun 2021. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun