Mohon tunggu...
Hilal Ardiansyah Putra
Hilal Ardiansyah Putra Mohon Tunggu... -

Pengiat Literasi Kutub Hijau

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Shagatir: Penghuni Surga yang Tak Pernah Shalat (Bagian Akhir)

27 Maret 2019   16:46 Diperbarui: 27 Maret 2019   17:07 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan yang menjadi fakta adalah orang-orang Arab jahiliyah menjuluki Nabi Muhammad n sebelum diutus sebagai orang yang jujur lagi terpercaya.

Hiraklius, "Apakah ia perna berbuat curang?"

Abu Sufyan, "Tidak... ketika kami bergaul dengannya kami tidak perna menjumpainya berbuat curang."

Hiraklius, "Apakah kalian berperang dengannya?"

Abu Sufyan, "Iya..."

Hiraklius, "Bagaimana peperangan di antara kalian berdua?"

Abu Sufyan, "Peperangan di antara kami seimbang, kadang kami yang menang dan kadang dia yang menang." Yakni kekalahan Abu Sufyan di Badar dan kemenangannya di Uhud.

Hiraklius, "Apa yang dia perintahkan kepada kalian?"

Abu Sufyan, "Ia berkata, 'Beribadalah hanya kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatupun dan tinggalkanlah apa yang diucapkan orang tua kalian.' Ia juga meminta kami untuk mendirikan shalat, bersedekah, menjaga kehormatan, dan menyambung silaturrahmi."

Itulah pertanyaan terakhir Hiraklius kepada Abu Sufyan . Hiraklius kemudian mulai mencerna setiap kalimat yang didengarnya dan setiap informasi yang didapatnya sehingga ia bisa mengambil sebuah kesimpulan. Kesimpulan itu kemudian disampaikan oleh penerjemah Hiraklius kepada Abu Sufyan, "Saya bertanya kepadamu tentang nasabnya, dan engkau sebutkan ia memiliki nasab yang terpandang, begitulah halnya para nabi terdahulu. Mereka diutus dari nasab yang terpandang di kaumnya."

Hiraklius melanjutkan, "Dan aku tanya kepadamu apakah pernah ada orang sebelumnya yang mengatakan seperti yang dikatakannya, kamu jawab tidak. Seandainya dikatakan ada orang sebelumnya yang mengatakannya tentu kuanggap orang ini meniru orang sebelumnya yang pernah mengatakan hal serupa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun