Mohon tunggu...
Chika Aprilianti
Chika Aprilianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

(B-404)_TB 2_Mempelajari Pencegahan Korupsi dan Kejahatan model Anthony Giddens

13 November 2022   00:06 Diperbarui: 13 November 2022   00:29 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Giddens (2003:21), struktur adalah aturan dan sarana (rules and means) yang dapat dipisahkan dan mengandung risiko yang jelas, yaitu salah tafsir. Dapat dikatakan bahwa struktur ada dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat; seperti ilmu pengetahuan, wacana, budaya, tradisi dan ideologi. Struktur dibentuk atau dikonsolidasikan dalam tindakan. Struktur adalah “panduan” yang dapat meluas dalam ruang dan waktu ke prinsip-prinsip aktivitas agen tindakan (misalnya, kejahatan).

Menurutnya, sudut pandang Giddens (1984 : 13) tentang sebab-sebab kejahatan dapat dianalisis dengan akumulasi peristiwa, kondisi pencetus yang tidak akan ditemukan tanpa akumulasi tersebut. Situasi ini dapat dipahami dalam logika structuring, yaitu pengorganisasian hubungan sosial atas ruang dan waktu berdasarkan dualitas struktur.

Suatu struktur berangsur-angsur menjadi suatu sistem dalam kehidupan, ketika diulang dan diatur atau dilegitimasi oleh seperangkat struktur yang akhirnya menjadi sistem budaya yang tak terbantahkan. Dalam keadaan ini, nilai-nilai yang mapan hancur melalui proses penataan yang berulang dalam kehidupan masyarakat. Kekuatan kritis melemah dan digantikan oleh struktur yang dilembagakan karena "kesadaran praktik" (Priyono, 2002: 28-29).

Strukturalisme berasal dari kritik Giddens terhadap strukturalisme, poststrukturalisme, dan cara fungsionalis dalam memandang struktur. Salah satunya adalah bahwa karya tokoh strukturalis Claude Levi Strauss memiliki implikasi yang luas untuk analisis terapan dalam ilmu-ilmu sosial. Giddens mengkritik perspektif strukturalis sebagai penolakan skandal terhadap subjek. Misalnya, dalam memahami fenomena masyarakat kapitalis, fokus strukturalis bukan pada perilaku investor atau konsumen, tetapi pada logika internal fungsi kapital; dengan kata lain, strukturalisme adalah bentuk dualisme (Giddens, 2008:335).

Tujuan dari teori strukturasi adalah untuk mempermudah melihat dunia yang terstruktur dengan mengutamakan konsep human agency. Caranya adalah dengan mengenali perbedaan antara istilah "struktur" dan "sistem". Sistem sosial tidak memiliki struktur, tetapi memiliki "sifat struktural". Sifat struktural ini dimanifestasikan hanya dalam tindakan segera dan menjadi jejak memori yang memberikan petunjuk kepada agen manusia dengan pengetahuan yang melimpah (Giddens, 198 : 25). Prinsip struktural adalah apa yang disebut Giddens sebagai fitur struktural yang terjadi dalam reproduksi sosial secara keseluruhan. Praktik sosial dengan skala spasial dan temporal terbesar secara keseluruhan disebut “institusi” (Giddens, 1984 :16-17).

Sementara itu, mengapa korupsi di indonesia bisa terjadi? Apa penyebabnya? Berikut beberapa ulasannya.

 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Penyebab korupsi manusia bisa bermacam-macam, tetapi singkatnya, teori GONE menjelaskan faktor-faktor yang diketahui menyebabkan korupsi. Teori GONE yang dikemukakan oleh Jack Bologna adalah singkatan dari Greedy, Opportunity, Need and Exposure. Teori GONE mengungkapkan bahwa orang yang korup pada dasarnya serakah dan tidak pernah puas. Seorang koruptor yang rakus tidak pernah memiliki cukup kata-kata. Keserakahan bertemu peluang adalah katalis untuk korupsi. Setelah keserakahan dan kesempatan, seseorang menghadapi ancaman korupsi dan pengungkapan atau penganiayaan para penjahat dalam gaya hidup boros yang tidak memiliki efek jera. Jika dicermati lagi, faktor penyebab terjadinya korupsi meliputi dua faktor yaitu internal dan eksternal. Mengutip dari buku Pendidikan Anti Korupsi Perguruan Tinggi yang dapat diunduh disini, faktor internal merupakan penyebab terjadinya korupsi pribadi, sedangkan faktor eksternal adalah faktor eksternal.

Faktor Penyebab Internal

1. Sifat Manusia Keserakahan/Ketamakan

Keserakahan atau ketamakan adalah sifat-sifat yang membuat seseorang selalu merasa tidak mampu tetapi selalu ingin lebih. Dengan keserakahan, seseorang terlalu terpikat dengan kekayaan. Meskipun mungkin saja dia memiliki banyak kekayaan atau statusnya tinggi. Aturan keserakahan membuat seseorang tidak lagi mempertimbangkan halal dan haram ketika mencari nafkah. Karakteristik ini menjadikan korupsi sebagai kejahatan yang dilakukan oleh para profesional, kalangan atas dan orang kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun