Mohon tunggu...
chika amelia
chika amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Palangkaraya

Membaca, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Return dan Risiko Aset Tunggal

8 April 2023   02:03 Diperbarui: 8 April 2023   02:05 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RISIKO

Risiko sering dikaitkan dengan perbedaan atau penyimpangan dari hasil yang diperoleh dan diharapkan. Van Horne dan Ahowics, Jr. (1992) mendefinisikan risiko sebagai variabilitas pengembalian relatif terhadap pengembalian yang diharapkan. Metode yang paling banyak digunakan untuk menghitung risiko adalah standar deviasi. Ini mengukur nilai absolut dari nilai tersimpan yang terjadi dan nilai yang diharapkan.

HUBUNGAN ANTARA RETURN EKSPEKTASIAN DENGAN RISIKO

Return yang diharapkan dan risiko berkorelasi positif. Semakin besar risiko sekuritas, semakin besar pengembalian yang diharapkan. Sebaliknya, hal berikut juga benar: semakin rendah pengembalian yang diharapkan, semakin rendah risiko yang harus ditanggung.Hubungan positif ini mungkin tidak terjadi untuk pengembalian yang direalisasikan. Di pasar irasional, pengembalian realisasi tinggi tidak selalu berarti risiko tinggi. Pada kenyataannya, situasi sebaliknya dapat terjadi. Dengan kata lain, return yang direalisasikan tinggi, tetapi risikonya rendah.

Return Realisasi sebaliknya tidak menghasilkan hubungan yang positif. Oleh karena itu, jika investor menginginkan pengembalian yang lebih tinggi, mereka juga harus mengambil risiko yang lebih tinggi. Obligasi pemerintah lebih berisiko daripada SBI. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan lebih berisiko daripada obligasi pemerintah dan karenanya memiliki pengembalian yang diharapkan lebih tinggi. Pada saat yang sama, saham lebih berisiko daripada obligasi korporasi karena harga saham cenderung berfluktuasi. Pemegang waran dan opsi menanggung resiko yang besar, yaitu resiko kerugian. Namun, masa depan lebih berisiko daripada opsi dan waran. Ini karena hasilnya tidak penuh dengan ketidakpastian di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun