Mohon tunggu...
Chiavieth Annisa
Chiavieth Annisa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Kenapa bercerai? "Anna, ini surat cerainya, kamu tinggal tanda tang... Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link di bawah : https://read.kbm.id/book/read/82d6fdcb-4cc0-45a3-988e-fa2598e8401a/b0fefe4b-0f92-4e4a-ac56-0793fcad5fa3

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis dengan Orangtua Tunggal

28 Mei 2023   20:18 Diperbarui: 28 Mei 2023   20:23 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hatinya mulai gundah karena sampai sore ini ia belum juga mendapatkan pekerjaan. Perutnya terasa lapar, tepat di hadapannya terlihat sebuah kafe. Semua menu yang di suguhkan di sana sangat mengunggah selera. 

       

Kebetulan Nana masih punya uang Rp20.000 di dompetnya. Setidaknya dengan uang itu ia bisa membeli seporsi bakso sapi. "Ah, sudah lama sekali aku tak mencium aroma ini." Nana menutup matanya di depan kafe tersebut sampai akhirnya seseorang menegurnya dari dalam.

      

"Hei! Kamu ngapain berdiri di sana sejak tadi. Jika tak ingin makan, lebih baik pergi saja dari sana. Kamu membuat pandangan kami terganggu." Bentaknya kasar.

      

Walau ragu-ragu, akhirnya ia masuk ke dalam. Saat itu pelanggan di sana cukup banyak dan membuat pemiliknya kelelahan melayaninya satu persatu.

       

Samar-samar Nana mendengar pembicaraan mereka. "Benar bang, aku tak sanggup begini seharian. Jika kamu tak keberatan, lebih baik kita rekrut saja seorang gadis yang bisa membantu kita di sini. Selain bisa mencuci piring, dia juga bisa melayani pelanggan."

       

Tanpa sadar Nana berjalan dari mejanya, dan langsung menghampiri mereka. "Maaf pak, sepertinya aku mendengar kalian sedang mencari karyawan. Sepertinya aku bisa melakukannya. Bagaimana kalau aku saja yang mengisi lowongan itu. Setidaknya, aku bisa mencuci piring." ujar Nana menawarkan diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun