Tetapi sebelum datangnya hal yang mengejutkan kami semua diperjalanan menikmati cuaca yang sangat bagus dan indah. Kami juga tidak melupakan untuk berfoto-foto ditempat yang sangat cantik, untuk mengabadikan momen yang sangat bagus ini. Kami juga diperjalanan menikmati cemilan yang sangat enak, makannya daripada itu kami selalu membeli cemilan atau makanan ringan untuk dimakan dimobil saat diperjalanan, karena keluarga kami hobi makan dan itu sudah menjadi kebiasaan keluarga kami, ketika berlibur kami selalu membawa makanan dan minuman. Terutama makanan yang pedas-pedas dan minuman yang dingin.
     Ketika maghrib tiba, kita semua datang ke sebuah masjid terdekat yang ada disana untuk melaksanakan sholat maghrib bersama. Setelah selesai sholat maghrib kami pun pergi ke sebuah tempat makan untuk mengisi perut kosong dan kami juga sambil beristirahat terlebih dahulu, karena diperjalanan tadi kami semua sangat lelah dan pegal-pegal didalam mobil terutama untuk sopirnya.
     Setelah kita sudah selasai makan dan beristirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju Banten, tetapi karena waktu hampir menujukkan sholat isya, jadi kami menunggu adzan isya terlebih dahulu dan menunaikan sholat isya bersama-sama. Lalu ketika kita sudah selesai sholat isya, kami pun melanjutkan perjalanannya menuju tujuan.
     Ketika sedang diperjalanan kami semua terlelap tidur didalam mobil, kecuali sang sopir. Pada pukul 22.00 kami semua terbangun dikarenakan sang sopir lupa jalan. Pada saat itu, kami malah memasuki hutan yang sangat gelap, yang dimana hutan itu tidak ada sama sekali tanda-tanda kehidupan manusia. Yang ada hanya suara binatang seperti jangkrik. Mungkin karena sudah malam juga jadi tidak ada satu manusia pun yang terlihat, yang terlihat hanya pohon-pohon besar dan tinggi serta rumput-rumput yang sangat panjang dan tinggi. Kami mencari-cari jalan untuk sampai tujuan, tetapi hasilnya tidak ada. Yang ada kami hanya muter-muter saja didalam hutan. Kurang lebih kami berada didalam hutan karena tersesat sekitar 1-2 jam. Ketika kami didalam hutan, selain kami mendengar suara jangkrik, kami juga mendengar suara serigala yang dimana malam itu, malam purnama. Karena kami ketakutan Uwa saya yang dimana, ia adalah suami dari istrinya yang ada di Banten itu mengeluarkan pistol untuk menembaknya. Ia memiliki pistol karena Ia adalah seorang TNI. Ketika Uwa saya keluar dari mobil dan ditangannya sudah disiapkan pistol yang sudah diisi oleh peluru tetapi serigalanya tidak ada. Padahal suaranya sangat jelas sekali. Disitu juga karena pada saat itu kami tersesatnya malam-malam kami pun selalu overthingking, karena selain kita takut oleh Jin, kami lebih takut oleh manusia, apalagi kami sedang berada dalam hutan malam-malam. Karena manusia lebih menakutkan dari jin, dan karena jin tidak bisa membunuh manusia, teapi manusia bisa membunuh. Dan pada saat itu juga kami diingatkan untuk tidak panik, tetap harus tenang dan diam didalam mobil, yang keluar hanya laki-laki saja. Dan Bunda mengingatkan kami yang berada didalam mobil untuk terus berdo'a dan berdzikir agar terhindar dari hal-hal buruk. Kami juga berkomunikasi menggunakan telepon genggam seluler, dikarenakan kami tidak bisa menggunakan HP didalam hutan, karena sinyalnya yang sangat jelek yang dimana menghambat dan terputusnya koneksi internet kami.
Uwa pun memberitahu kami, jika ingin berkomunikasi antara mobil 1 dan mobil 2, kita menggunakan telepon genggam seluler, yang dimana waktu itu Uwa mempunyai empat telepon genggam seluler didalam mobilnya. Dua telepon genggam seluler berada didalam mobil Uwa dan dua telepon genggam selulernya berada dimobil Ayah .
   Uwa pun berbicara dalam telepon genggam itu, "Check-check, apakah kalian semua mendengar suara saya?"
     Ayah pun menjawab, "Ya, kami mendengarnya."
   Bunda pun mulai ikut berbicara, "Apakah kalian semua mendengar gong-gongan suara serigala mengaung?"
   Kita pun semua menjawab serentak, "Ya, kami mendengarnya. Suara serigala itu sangat terdengar jelas sekali."
   Uwa pun berkata, "Kalian semua jangan takut dan panik. Tetap dalam keadaan tenang dan kalian semua harus diam didalam mobil dulu. Biar saya dan laki-laki saja yang keluar."
   Bunda pun ikut berbicara, "Baik semuanya, saya harap kalian tetap tenang di dalam mobil dan jangan panik. Agar kita mengurangi rasa takut dan panik mari kita semua berdo'a dan berdzikir kepada Allah SWT. untuk diberi Perlindungan dari mara bahaya,  Keselamatan, Ketenangan,  dan jalan keluar."