Mohon tunggu...
chestudy
chestudy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

loves playing with words. Into poetry, literature, and all those little expressions that make life a bit more meaningful. Writing about everything from communication to random thoughts, because life’s too short not to share your perspective. Always searching for the perfect words to capture a feeling or tell a story.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jurnalisme di Era Digital: Apakah 10 Prinsip Masih Relevan?

7 Desember 2024   14:04 Diperbarui: 7 Desember 2024   14:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Journalist taking interview from woman, Sumber: Freepik

Jurnalis harus memiliki kebebasan untuk mengikuti hati nurani mereka dalam melaporkan berita. Hal ini mengharuskan jurnalis untuk menilai dengan bijak apakah sebuah berita seharusnya dilaporkan atau tidak berdasarkan nilai moral dan etika mereka.

Namun, dalam banyak kasus, tekanan dari atasan atau pihak luar dapat membuat jurnalis sulit untuk mengikuti hati nurani mereka. Mereka sering kali dipaksa untuk melaporkan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan pribadi mereka, demi memenuhi agenda perusahaan atau politik.

Hak dan Tanggung Jawab Warga untuk Terlibat dalam Jurnalisme

Prinsip terakhir menekankan bahwa masyarakat tidak hanya sebagai konsumen berita, tetapi juga memiliki hak dan tanggung jawab untuk terlibat dalam proses jurnalisme. Dengan adanya media sosial, setiap orang kini bisa menjadi citizen journalist yang berbagi informasi. Namun, ini juga berarti bahwa masyarakat harus lebih berhati-hati dalam memilih dan menyebarkan informasi.

Seperti yang terlihat dalam berbagai insiden hoaks, pengguna media sosial di Indonesia harus lebih selektif dan bertanggung jawab dalam menyebarkan berita. Hal ini untuk memastikan bahwa berita yang mereka bagi tidak merugikan orang lain atau masyarakat.

Kesimpulan

Jurnalisme di era digital memang menghadapi berbagai tantangan besar, dari tekanan ekonomi dan politik hingga penyebaran informasi yang belum diverifikasi. Namun, meskipun banyak prinsip jurnalisme yang terancam, masih ada harapan untuk mempertahankan etika ini dengan pendidikan literasi digital yang lebih baik dan mendukung media yang berintegritas. Masyarakat juga harus lebih terlibat dan bertanggung jawab dalam mengonsumsi dan menyebarkan berita.

Referensi

  • Tandoc, E. C., & Maitra, S. (2022). "The Speed of Misinformation: How Social Media Affects Journalism." Digital Journalism.
  • Pambudi, R. A. (2020). "Kepemilikan Media dan Independensi Jurnalis di Indonesia." Jurnal Komunikasi.
  • Papacharissi, Z. (2002). "The Virtual Sphere: The Internet as a Public Sphere." Journal of Communication.
  • Broersma, M., & Graham, T. (2020). "The Digital Future of Journalism." Digital Journalism.
  • Highfield, T., & Leaver, T. (2016). "Instagrammatics and Digital Methods." New Media & Society.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun