Mohon tunggu...
chestudy
chestudy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

loves playing with words. Into poetry, literature, and all those little expressions that make life a bit more meaningful. Writing about everything from communication to random thoughts, because life’s too short not to share your perspective. Always searching for the perfect words to capture a feeling or tell a story.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jurnalisme di Era Digital: Apakah 10 Prinsip Masih Relevan?

7 Desember 2024   14:04 Diperbarui: 7 Desember 2024   14:18 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Journalist taking interview from woman, Sumber: Freepik

Jurnalisme di Era Digital: Apakah 10 Prinsip Masih Relevan?

Oleh: Chika Arlis Nur Waliyan, Nim: 240501070507

Di tengah perkembangan pesat teknologi digital, kita berada dalam sebuah era di mana informasi dapat diakses dengan sangat cepat, namun sering kali tanpa disertai dengan akurasi yang memadai. Platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Twitter menjadi tempat utama bagi masyarakat untuk memperoleh informasi. Namun, di balik kenyamanan ini, muncul pertanyaan besar: Apakah prinsip-prinsip jurnalisme yang telah diuraikan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam bukunya The Elements of Journalism masih dapat diterapkan dengan konsisten dalam dunia jurnalistik modern?

10 prinsip jurnalisme yang dijelaskan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam bukunya The Elements of Journalism. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:

  1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran.
  2. Loyalitas pertama jurnalis adalah pada warga.
  3. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi.
  4. Jurnalis harus menjaga independensi dari sumber berita.
  5. Jurnalisme harus menjadi pemantau kekuasaan.
  6. Jurnalisme memberikan forum publik untuk kritik dan kompromi.
  7. Jurnalisme harus membuat hal penting menarik dan relevan.
  8. Jurnalisme menjaga agar berita komprehensif dan proporsional.
  9. Jurnalis harus diizinkan mengikuti hati nurani pribadi.
  10. Hak dan tanggung jawab warga untuk terlibat dalam jurnalisme.

10 prinsip jurnalisme yang mereka tetapkan berfokus pada etika dan tanggung jawab jurnalis dalam menyampaikan informasi kepada publik. Namun, dengan adanya fenomena clickbait, misinformasi, dan tekanan ekonomi di era digital, prinsip-prinsip ini sering kali terabaikan. Dalam tulisan ini, saya akan mengulas setiap prinsip dan melihat bagaimana penerapannya dalam konteks media digital saat ini, serta tantangan yang dihadapi oleh jurnalis di Indonesia dan dunia.

Kewajiban Pertama Jurnalisme Adalah pada Kebenaran

Prinsip pertama yang diutarakan oleh Kovach dan Rosenstiel adalah kewajiban jurnalisme untuk menyampaikan kebenaran kepada publik. Dalam konteks ini, kebenaran tidak hanya merujuk pada fakta yang benar, tetapi juga pada proses verifikasi yang ketat terhadap informasi yang diterima.

Namun, dalam dunia media digital saat ini, kebenaran sering terdistorsi oleh clickbait. Judul yang sensasional dan mengundang klik sering kali lebih diprioritaskan daripada akurasi. Penelitian oleh Tandoc dan Maitra (2022) dalam Digital Journalism menunjukkan bahwa media digital sering mengorbankan akurasi demi kecepatan publikasi, yang mengarah pada penyebaran informasi yang belum diverifikasi.

Contoh yang paling relevan adalah berita hoaks yang menyebar di Indonesia selama pandemi COVID-19. Berbagai klaim tidak berdasar mengenai vaksin atau cara penyembuhan penyakit yang banyak tersebar di media sosial seringkali diambil alih oleh media tanpa verifikasi yang memadai. Fenomena ini menunjukkan bagaimana kecepatan menjadi musuh kebenaran dalam era digital.

Loyalitas Pertama Jurnalis Adalah pada Warga

Prinsip ini menekankan bahwa jurnalis seharusnya setia pada kepentingan publik, bukan pada kepentingan pribadi atau pihak luar. Namun, loyalitas ini semakin terganggu oleh pengaruh ekonomi dan politik yang semakin besar dalam dunia jurnalisme modern. Dalam banyak kasus, jurnalis terpaksa berpihak kepada pengiklan atau pemilik media, yang sering kali memiliki kepentingan politik atau bisnis yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun