Abstrak
 Aliran Sungai Bengawan Solo sudah terkenal sejak masa prasejarah, yaitu sejak sungai tersebut memiliki hulu di kaki Gunung Merapi purba di selatan Jawa dan bermuara di Pantai Selatan, hingga kemudian berpindah muara di Pantai Utara. Sungai Bengawan Solo ternyata menyimpan potensi masa lalu sebagai jalur perekonomian, perdagangan, dan transportasi yang tidak banyak diekspos. Penggalian sejarah Sungai Bengawan Solo belum sepenuhnya dimunculkan dan masih dalam penelitian lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historiografi dengan menekankan pada penggunaan beberapa literatur yang bersumber dari buku teks, jurnal ilmiah, dan lainnya. Melalui kajian ini, diketahui bahwa Sungai Bengawan Solo memiliki fungsi vital sebagai basis perekonomian, perdagangan, dan transportasi dari masa Kerajaan Majapahit hingga abad ke-19. Vitalitas fungsi Sungai Bengawan Solo perlu dijadikan sebagai salah satu materi pembelajaran sejarah mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran mengenai potensi sejarah lokal di suatu wilayah, khususnya di Surakarta.
1.PENDAHULUAN
Pencemaran limbah plastik merupakan salah satu tantangan lingkungan yang paling mendesak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Limbah plastik yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari air, tanah, dan udara, memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap ekosistem dan kesehatan manusia. Menurut World Resource Institute (WRI), Sungai Bengawan Solo, yang mengalir sepanjang 600 km melalui beberapa provinsi di Pulau Jawa, menjadi salah satu sumber pencemar laut akibat limbah plastik, dengan estimasi 32.500 ton sampah per tahun yang mengalir ke laut.
Sungai Bengawan Solo memiliki peran vital dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya. Selain sebagai sumber air bersih bagi jutaan penduduk, sungai ini juga digunakan untuk irigasi pertanian, perikanan, dan berbagai kegiatan industri. Namun, peningkatan jumlah limbah plastik yang masuk ke sungai ini telah menyebabkan degradasi kualitas air dan kerusakan ekosistem perairan. Akumulasi limbah plastik tidak hanya mengancam kelangsungan hidup flora dan fauna, tetapi juga membahayakan kesehatan masyarakat yang bergantung pada sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Pencemaran ini sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga, dengan penelitian menunjukkan bahwa sekitar 43% beban pencemaran di Sungai Bengawan Solo berasal dari sampah rumah tangga. Selain itu, limbah dari sektor pertanian dan industri juga berkontribusi signifikan terhadap pencemaran. Di antara kabupaten yang dilintasi oleh sungai ini, Kabupaten Lamongan tercatat sebagai daerah dengan beban pencemaran tertinggi.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk program pembersihan sungai, edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah, serta penerapan regulasi lingkungan. Namun, tantangan dalam pengelolaan limbah plastik masih sangat besar. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai dampak limbah plastik dan keterbatasan dalam sistem pengelolaan sampah yang efektif menjadi hambatan utama dalam upaya pelestarian lingkungan.
Selain itu, dampak pencemaran limbah plastik terhadap kesehatan manusia semakin mengkhawatirkan. Mikroplastik telah terdeteksi dalam tubuh ikan yang hidup di sungai tersebut, dan ikan-ikan ini berpotensi masuk ke dalam rantai makanan manusia. Hal ini menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang bagi masyarakat yang mengandalkan ikan sebagai sumber protein.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pencemaran limbah plastik di Sungai Bengawan Solo serta mengevaluasi dampaknya terhadap ekosistem sungai dan kesehatan masyarakat. Dengan memahami masalah ini secara mendalam, diharapkan dapat ditemukan solusi yang efektif untuk mengurangi pencemaran plastik. Hasil penelitian diharapkan memberikan informasi yang berguna bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam merumuskan kebijakan dan strategi yang lebih baik untuk pelestarian lingkungan sekitar Sungai Bengawan Solo.
2.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan empiris dengan metode deskriptif kualitatif untuk memahami dampak limbah plastik. Dilakukan di beberapa titik sepanjang Sungai Bengawan Solo, dengan fokus pada daerah yang terpengaruh pencemaran limbah plastik. Teknik Pengumpulan Data yang kami lakukan yaitu ada Observasi Lapangan Mengamati kondisi sungai dan keberadaan limbah plastik, wawancara Melakukan wawancara dengan masyarakat dan pihak terkait, dan Mengumpulkan data persepsi masyarakat.
Data dianalisis secara kualitatif untuk mengidentifikasi tema dan pola, serta menggunakan statistik deskriptif untuk data kuantitatif.
3.Pokok Masalah
Pada penelitian ini yang melibatkan wawancara dengan warga setempat terkait sungai Bengawan Solo, terdapat beberapa pokok masalah yang perlu dikaji meliputi kualitas air, penggunaan air sungai, dampak linkungan, dan kesejahteraan sosial ekonomi. Warga sering kali memiliki pandangan tentang kualitas air, mencakup seperti polusi dan dampak terhadap Kesehatan mereka. Selain itu, penggunaan air sungai untuk kebutuhan rumah tangga dan ekonomi lokal juga menjadi fokus penting. Dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem sungai dan kesejahteraan masyarakat sekitar juga perlu dianalisis secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang interaksi warga pada sungai juga merumuskan rekomendasi kebijakan yang dapat meningkatkan kondisi sungai dan kesejahteraan masyarakat.
4.Landasan Teori
Dalam landasan teori penelitian wawancara dengan warga setempat terkait sungai Bengawan Solo mencakup beberapa konsep utama dari berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi, lingkungan, dan Kesehatan. Berikut beberapa teori yang relevan:
a.Teori Interkasi Sosial
Pada teori ini sangat menekankan pentingnya interaksi social dan komunikasi antara individu dan kelompok dalam membentuk pemahaman dan perilaku mereka terkait lingkungan sekitar. Dalam konteks ini, wawancara dengan warga setempat dapat mengungkapkan bagaimana mereka berinteraksi pada sungai Bengawan Solo dan bagaimana hubungan social mereka dipengaruhi oleh kondisi sungai.
b.Teori Kesehatan Masyarakat
Dalam teori ini mengkaji hubungan antara lingkungan dan Kesehatan masyarakat. Pada konteks Bengawan Solo, wawancara dapat mengidentifikasi masalah Kesehatan yang disebabkan oleh kondisi sungai dan upaya yang dilakukan warga untuk mengatasi atau mencegah masalah tersebut.
c.Teori Persiapan Resiko
Dalam teori ini membahas bagaimana individu dan komunitas mempersepsikan dan merespons risiko lingkungan, seperti polusi air. Pada penelitian ini, wawancara dapat mengungkapkan persepsi warga tentang risiko yang terkait dengan kondisi sungai Bengawan Solo dan bagaimana mereka menanggapinya.
5.Hasil Dan Pembahasan
Hasil penelitian ini melibatkan wawancara dengan beberapa warga yang tinggal di dekat sungai Bengawan Solo untuk mendapatkan gambaran tentang kualitas air, penggunaan air sungai, dampak lingkungan, juga kesejahteraan social dan ekonomi masyarakat setempat. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa temuan penting yaitu sebagai berikut:
a.Kualitas Air
Sebagian besar responden mengatakan penurunan kualitas air sungai dalam beberapa tahun terakhir. Mereka meneliti adanya peningkatan polusi yang berasal dari limbah rumah tangga dan industry, yang menyebabkan perubahan warna air, bau tidak sedap, dan menyebabkan penyakit kulit di sebagian masyarakat.
b.Penggunaan Air Sungai
Sebagian warga mengatakan jika beberapa masyarakat sekitar ada yang menggunakan air sungai untuk mencuci dan mandi, meskipun mereka menyadari adanya risiko terhadap Kesehatan. Sebagian masyarakat juga menggunakan air sungai untuk irigasi pertanian, yang merupakan sumber utama pendapatan mereka.
c.Dampak Lingkungan
Menurunnya kualitas air mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati di sungai. Warga mengatakan bahwa menurunnya jumlah ikan dan hewan air lainnya, yang berdampak pada kegiatan penangkapan ikan.
d.Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi
Dampak ekonomi dari penurunan kualitas air sungai sangat dirasakan oleh warga setempat. Menurunnya hasil tangkapan ikan dan produktivitas pertanian menyebabkan penurunan pendapatan, yang berdampak pada kesejahteraan ekonomi keluarga. Warga juga menghadapi biaya tambahan untuk berobat masalah Kesehatan yang disebabkan oleh polusi air.
Pembahasan dari hasil penelitian ini menunjukkan jika kualitas air sungai Bengawan Solo telah mengalami penurunan yang signifikan, yang disebabkan dari berbagai factor, termasuk limbah industry dan domestic. Penelitian ini menunjukkan bahwa polusi air adalah masalah utama di banyak sungai di Indonesia..
Penggunaan air sungai untuk keperluan rumah tangga dan irigasi menunjukkan ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya air ini, meski mereka menyadari risikonya. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran dan praktik pengelolaan air yang lebih baik di tingkat komunitas.
Dampak lingkungan dan menurunnya keanekaragaman hayati yang mereka katakana menyoroti pentingnya menjaga ekosistem sungai. Upaya pelestarian dan perbaikan perlu ditingkatkan untuk memulihkan kondisi ekosistem yyang mendukung keberlanjutan mata pencaharian warga.
Dari sudut pandang social dan ekonomi, penurunan kualitas air sungai memiliki dampak yang luas terhadap kesejahteraan masyarakat. Menurunnya pendapatan dari sector perikanan dan pertanian, juga meningkatnya biaya Kesehatan, menunjukkan perlunya solusi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengatasi masalah ini.
Secara keseluruhan, penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dan partisipatif dalam mengelola dan melestarikan sungai Bengawan Solo. Menyarankan untuk Tindakan lebih lanjut mencakup peningkatan edukasi lingkungan, penguatan regulasi pengelolaan limbah, dan dukungan untuk inisiatif komunitas yang berfokus pada pelestarian sungai.
6.Kesimpulan
Artikel ini membahas pencemaran limbah plastik di Sungai Bengawan Solo, yang berdampak negatif pada ekosistem dan kesehatan masyarakat. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, melibatkan wawancara dengan warga untuk memahami kualitas air, penggunaan, dan dampak lingkungan. Hasil menunjukkan penurunan kualitas air akibat limbah rumah tangga dan industri, yang mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman hayati dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Penulis merekomendasikan peningkatan kesadaran lingkungan, regulasi pengelolaan limbah yang lebih baik, dan dukungan untuk inisiatif komunitas guna memperbaiki kondisi sungai dan kehidupan masyarakat sekitar. Secara keseluruhan, penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dan integratif dalam mengatasi masalah pencemaran limbah plastik di Sungai Bengawan Solo. Dengan meningkatkan kesadaran, memperkuat regulasi, dan mendukung inisiatif komunitas, kita dapat memulihkan kondisi ekosistem sungai dan meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
7.Daftar Pustaka
Himawan, A. H. (2021). Eksplorasi sejarah bengawan solo sebagai salah satu materi pembelajaran sejarah lokal di sekolah menengah atas. jurnal sejarah citra lekha, 129.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H