Oleh karena itu Serikat Pekerja BP jamsostek, yang sudah puluhan tahun eksis sebagai organisasi independen dan telah melahirkan banyak pemimpin di BP Jamsostek, punya tanggung jawab moral untuk melakukan langkah-langkah strategis dan taktis , untuk keberlangsungan BP Jamsostek, dengan tantangan dan tugas berat yang diuraikan diatas,  antara lain: terkait Organ  BP Jamsostek , SP BP Jamsostek menyuarakan dan menyampaikan kepada Pansel dan Presiden, agar ada quota, Direksi yang terpilih sekurang-kurangnya 50% dari internal BP Jamsostek yang terbaik dari yang ikut seleksi Pansel.
Demikian juga, Dewas dari unsur pemberi kerja dan perwakilan pekerja, unsur  masyarakat dan unsur pemerintah, benar-benar profesional dalam melakukan pengawasan terhadap Board Of Director (BOD). Profesional dimaksud berorientasi  pada  standar pengawasan yang baku, tidak berdasarkan like or dislike, dan pertimbgan lain yang bias, dan ambigu.
SP BP Jamsostek juga menggerakkan anggotanya untuk membangun kesadaran pentingnya menjaga keberlangsungan lembaga BP Jamsostek, oleh karena  itu  harus ikut mengawal dan mengontrol BOD agar terhindar dari karakter/tabiat aji mumpung, , tidak ada inovasi, dan senang di comfort zone, zero integritas, dan ABS
SP punya tanggung jawab moral, dan melakukan gerakan moral, karena independen, dan BP Jamsostek sebagai  "Rumah Kita", sedangkan pihak lain punya banyak rumah, SP hanya punya satu rumah,karena itu jangan banyak yang bocor atapnya.
Oleh karena itu. menyamakan persepsi antara BOD dengan SP, dalam melihat tantangan kedepan, dan kondisi eksisting saat ini merupakan suatu keniscayaan, kalau ingin BP jamsostek berdiri kokoh.
Bentuk lain yang dapat dilakukan oleh SP, mendukung berbagai program strategis  BP Jamsostek yang bersifat mengatasi masalah, tapi juga mampu mengkritis jika berbagai strategi programnya counter productive , dan melemahkan BP jamsostek.
SP BP Jamsostek merupakan dapur untuk melahirkan pemimpin yang militan membawa BP Jamsostek menghadapi tantangan global, maka proses  pelatihan kepemimpinan, ketrampilan , pengorganisasian,  menjadi tugas pokok, dengan demikian  mereka-mereka yang berkiprah di SP itu, punya pengalaman komprehensif dalam melaksanakan keberlanjutan BP jamsostek
Jangan sebaliknya, para pimpinan SP itu, menjadikan Organisasi SP sebagai tangga emas untuk meraih posisi, mencapai ambisi pribadi dengan mengorbankan organisasi. Jika itu yang terjadi tamatlah Serikat Pekerja. Cibubur, 1 Nopember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H