Jangan berharap berhasil 100%, sebanyak 50% itu sudah bagus. Yang gagal dibina kembali, didorong untuk bangkit  kembali, sampai mereka mampu dan mandiri. Kontrol harus dilakukan berlapis. Keterlibatan kelompok usaha apakah Koperasi, paguyuban usaha, asosiasi  didorong berperan sebagai fasilitator, dan mereka ini harus  di kontrol juga.
Pemerintah tidak cukup hanya memberikan stimulus modal usaha, tetapi juga akses untuk berusaha. Penyiapan lapak-apak, tempat usaha, dengan menerapkan  protokol kesehatan. Tidak ada salahnya  untuk menyediakan  pasar kaget setiap sabtu atau minggu, sambil secara bertahap di tata ulang  jika perekonomian semakin membaik.
Pandemi Covid-19, mengajarkan manusia itu untuk bersabar. Menjaga kesehatan, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh dengan banyak berolahraga. Implikasi ekonomi, mendorong masyarakat untuk berhemat, mengatur perencanaan keuangan keluarga. Sebab recovery ekonomi tidak mudah, apalagi bersifat global. Beban utang yang begitu besar, pembangunan infrastruktur yang belum selesai, jika tidak dapat dikelola dengan baik, maka kita akan masuk ke jurang resesi ekonomi. Jika itu yang terjadi kita bisa tenggelam sebagai bangsa dan kehilangan martabat sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H