Menggabungkan pola dan tekstur ke dalam pakaian. Sebagai contoh rok panjang berlipit atau berpanel, atau mencoba gaun dengan motif unik seperti polka dot, floral, atau bentuk geometris.
Lalu, tambahan aksesoris yang sederhana dan fungsional. Mengenakan kalung rantai sederhana dengan liontin kecil di leher atau memakai anting klasik seperti giwang mutiara, atau jam tangan tali kulit.
Prinsip-prinsip umum tersebut sebenarnya berlaku juga untuk kaum pria. Menginginkan penampilan yang segar sehingga makin percaya diri dan bersemangat beribadah. Bisa tercermin dalam pemilihan gamis dan kemeja koko, baik dalam corak maupun warna.
Semua itu adalah siasat dalam berpenampilan untuk menyemangati diri saat salat Tarawih. Menjadikan busana dan cara berbusana pertama-tama dan utama sebagai sarana meningkatkan kepercayaan diri sebagai seorang muslim.
Memang, urusan fashion adalah pilihan. Masing-masing orang punya keyakinan dan prinsip tersendiri. Namun, ada prinsip-prinsip umum yang sudah menggariskan setiap orang untuk berpakaian yang pantas dan tidak sampai serampangan yang malah akan mengganggu pemandangan dan merusakan suasana doa.
Lantas, bagaimana prinsip dan gaya berbuasana Anda untuk salat Tarawih?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H