Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Bila ke Kondangan Kita Tampil Terbaik, Mengapa Tidak Saat Tarawih?

10 April 2023   23:39 Diperbarui: 10 April 2023   23:43 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana salat Tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati

 

"Allah senang melihat tanda karunia-Nya pada hamba-Nya."

(HR.Imam At-Tirmizi)

 

Ada ketentuan yang tersurat maupun tersirat dari laku keagamaan kita. Dalam Al-Quran atau teks utama lainnya ada aturan dan tuntunan tentang kesopanan.

Misalnya, kaum wanita Muslim perlu menutup diri. Caranya, menghindari busana ketat, tembus pandang, terlalu pendek atau dengan garis leher rendah sehingga terlalu banyak memperlihatkan kulit.  

Berbusana seperti itu tidak hanya perlu dipraktikkan dalam hidup sehari-hari, tetapi juga saat berdoa di masjid. Tidak terkecuali di bulan Ramadan.

Selama bulan suci ini, umat Muslim perlu mempersiapkan diri secara baik untuk menjalani laku puasa dan ibadah, terkhusus amalam yang sangat dianjurkan setiap tahun yakni salah Tarawih.

Salat Tarawih seperti ritual lainnya sangat dinanti-nantikan. Para pemeluk teguh tentu tidak ingin melewatkan amalam yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan teman-temannya.

Ustaz Muhammad Imran Othman dalam salah satu tulisannya yang dimuat www.muslim.sg (20/4/2020) memberikan sejumlah panduan bagaimana sebaiknya memaknai salat Tarawih.

Sosok yang meraih gelar Sarjana Syariah di Universitas Islam Madinah dan saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Imam di Masjid Al-Ansar menyebut ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, pentingnya memahami manfaat salat Tarawih. Tujuannya agar kita mampu menjalaninya dengan penuh kesadaran, fokus, dan konsisten.

Hal tersebut sejalan dengan pandangan HR. Imam Al-Bukhari & Muslim. "Barangsiapa yang shalat malam Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka dosanya yang telah lalu akan diampuni baginya."

Ya, salat Tarawih akan melapangkan jalan untuk menyucikan diri dari dosa-dosa serta mendatangkan kebahagiaan sini kini dan di akhirat nanti seperti tergurat dalam ayat Al-Quran, Surah Hud, 11:114 yang berbunyi "Sesungguhnya amal saleh menghapus keburukan."

Kedua, memperhatikan dengan sungguh tata cara salat Tarawih. Sebagai salah satu bentuk salat malam yang dilakukan setelah salat Isya hingga sebelum waktu salat Subuh dimulai.

Praktik ini bisa dilakukan secara berjemaah maupun sendiri-sendiri. Tetapi yang pertama lebih dianjurkan.

Penting memantapkan niat dalam segala bentuk ibadah. Selanjutnya, tenggelam dalam kekhyusukan untuk mendaraskan doa-doa dengan penuh konsentrasi, kesadaran, ketulusan, dan sukacita yang besar.

Ada petikan menarik dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. "Menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak melihat-Nya, Dia melihatmu."

Ketiga, memperhatikan kebersihan. Tidak hanya jiwa, fisik pun perlu dimurnikan. Hal tersebut mencerminkan taraf keimanan sebagaimana tertulis dalam hadis yang diriwayatkan oleh HR Imam Muslim, "Kesucian adalah setengah dari iman."

Keempat, terkait kebersihan fisik, entah pakaian maupun tubuh kita. Surah Al-Muddaththir, 74:4 menganjurkan untuk membersihkan pakaian.

Di samping itu, menggunakan airwudu secara bijak atau tidak menyia-nyiakan setiap tetes air agar tidak terjadi pemborosan.

Pakaian terbaik

Kelima, masih terkait pakaian, berpakaian rapi saat Tarawih merupakan tanda syukur. Tidak hanya menutup aurat, pengenakan pakaian terbaik untuk salat juga sebuah penghayatan terpuji.

Setiap kita bertemu orang lain dalam berbagai kesempatan seperti kondangan, hajatan, pesta, pertemuan, dan sebagainya kita akan menampilkan diri secara optimal, termasuk dalam urusan pakaian.

Mengapa prinsip tersebut tidak kita terapkan saat bertemu Tuhan?

Ustaz Muhammad Imran Othman menegaskan perlunya tampil rapih secara lahiriah saat menjalankan ritual keagamaan sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang diterima.

Hal itu persis hadis yang diriwayatkan Imam al-Tirmz ini.  "Allah senang melihat tanda karunia-Nya pada hamba-Nya."

Kerapihan ini tidak berarti harus menampilkan kemewahan. Terbaik tidak harus dalam harga dan rupa yang rentan disalahtafisrkan di antaranya sebagai bentuk pamer dan menunjukkan kepongahan.

Tidak mengenakan pakaian kusam atau usang. Berpakaian sopan dan nyaman dengan tanpa mengurangi tingkat kepantasan. Bahkan tidak ada salahnya tetap mengikuti mode terbaru di pasaran.  

Malahan dari busana sederhana bisa dipadupadankan secara apik sehingga terlihat trendi namun tidak sampai terlalu mencuri perhatian. Linda Carter dalam www.fibre2fashion.com memberikan sejumlah tip bagi kaum Hawa.

Sejumlah outfit yang bisa jadi pilihan bagi kaum wanita Muslim di bulan Ramadan: PEXELS/PNW PRODUCTION via Kompas.com
Sejumlah outfit yang bisa jadi pilihan bagi kaum wanita Muslim di bulan Ramadan: PEXELS/PNW PRODUCTION via Kompas.com

Pemilihan kombinasi warna yang menarik, misalnya mengenakan nuansa berbeda dengan warna yang sama dalam pakaian seperti hijab hijau kalem dengan gaun hijau limau atau tunik dan leggin berwarna netral namun dikontrakskan dengan hijab berwarna cerah.

Menggabungkan pola dan tekstur ke dalam pakaian. Sebagai contoh rok panjang berlipit atau berpanel, atau mencoba gaun dengan motif unik seperti polka dot, floral, atau bentuk geometris.

Lalu, tambahan aksesoris yang sederhana dan fungsional. Mengenakan kalung rantai sederhana dengan liontin kecil di leher atau memakai anting klasik seperti giwang mutiara, atau jam tangan tali kulit.

Prinsip-prinsip umum tersebut sebenarnya berlaku juga untuk kaum pria. Menginginkan penampilan yang segar sehingga makin percaya diri dan bersemangat beribadah. Bisa tercermin dalam pemilihan gamis dan kemeja koko, baik dalam corak maupun warna.

Salah satu contoh pilihan busana pria untuk salat Tarawih: grid.id
Salah satu contoh pilihan busana pria untuk salat Tarawih: grid.id

Semua itu adalah siasat dalam berpenampilan untuk menyemangati diri saat salat Tarawih. Menjadikan busana dan cara berbusana pertama-tama dan utama sebagai sarana meningkatkan kepercayaan diri sebagai seorang muslim.

Memang, urusan fashion adalah pilihan. Masing-masing orang punya keyakinan dan prinsip tersendiri. Namun, ada prinsip-prinsip umum yang sudah menggariskan setiap orang untuk berpakaian yang pantas dan tidak sampai serampangan yang malah akan mengganggu pemandangan dan merusakan suasana doa.

Lantas, bagaimana prinsip dan gaya berbuasana Anda untuk salat Tarawih?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun