Sosok yang meraih gelar Sarjana Syariah di Universitas Islam Madinah dan saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Imam di Masjid Al-Ansar menyebut ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, pentingnya memahami manfaat salat Tarawih. Tujuannya agar kita mampu menjalaninya dengan penuh kesadaran, fokus, dan konsisten.
Hal tersebut sejalan dengan pandangan HR. Imam Al-Bukhari & Muslim. "Barangsiapa yang shalat malam Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka dosanya yang telah lalu akan diampuni baginya."
Ya, salat Tarawih akan melapangkan jalan untuk menyucikan diri dari dosa-dosa serta mendatangkan kebahagiaan sini kini dan di akhirat nanti seperti tergurat dalam ayat Al-Quran, Surah Hud, 11:114 yang berbunyi "Sesungguhnya amal saleh menghapus keburukan."
Kedua, memperhatikan dengan sungguh tata cara salat Tarawih. Sebagai salah satu bentuk salat malam yang dilakukan setelah salat Isya hingga sebelum waktu salat Subuh dimulai.
Praktik ini bisa dilakukan secara berjemaah maupun sendiri-sendiri. Tetapi yang pertama lebih dianjurkan.
Penting memantapkan niat dalam segala bentuk ibadah. Selanjutnya, tenggelam dalam kekhyusukan untuk mendaraskan doa-doa dengan penuh konsentrasi, kesadaran, ketulusan, dan sukacita yang besar.
Ada petikan menarik dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. "Menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak melihat-Nya, Dia melihatmu."
Ketiga, memperhatikan kebersihan. Tidak hanya jiwa, fisik pun perlu dimurnikan. Hal tersebut mencerminkan taraf keimanan sebagaimana tertulis dalam hadis yang diriwayatkan oleh HR Imam Muslim, "Kesucian adalah setengah dari iman."
Keempat, terkait kebersihan fisik, entah pakaian maupun tubuh kita. Surah Al-Muddaththir, 74:4 menganjurkan untuk membersihkan pakaian.
Di samping itu, menggunakan airwudu secara bijak atau tidak menyia-nyiakan setiap tetes air agar tidak terjadi pemborosan.