Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hitung-hitungan di Dua Bulan Pemungkas dan Kans Arsenal Akhiri Penantian 19 Tahun di Tengah Badai Cedera

22 Maret 2023   14:35 Diperbarui: 24 Maret 2023   05:17 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi pemain Arsenal usai cetak gol ke gawang Crystal Palace, Minggu (19/3/2023): AFP/JUSTIN TALLIS via Kompas.com

Dua bulan penghabisan Liga Premier 2022/2023. Dua tim teratas berada di jalur terdepan menuju tangga juara. Arsenal dan Manchester City.

Dengan tanpa mengabaikan Manchester United di posisi ketiga, tampaknya persaingan menuju akhir musim bakal mengerucut pada dua tim itu.

Arsenal berada di posisi teratas dengan 69 poin dari 28 laga. Kemenangan telak 4-1 atas Crystal Palace akhir pekan lalu membuat mereka memimpin delapan poin dari sang juara bertahan yang belum memainkan laga ke-28 kontra West Ham United.

Dengan 10 laga tersisa, Arsenal tampaknya berpeluang untuk menginjak podium juara sekaligus mengakhiri penantian 19 tahun untuk menjadi jawara Liga Inggris.

Apakah skenario ini akan berjalan semulus yang dibayangkan?

Arsenal, sekali lagi, selain punya modal delapan poin yang bisa berkurang menjadi lima poin bila City tak tersandung, juga diuntungkan dengan jadwal pertandingan yang lebih sedikit.

Akhir Januari 2023, Arsenal tersisih di putaran keempat Piala FA, kalah 0-1 dari Manchester City.

Nasib Meriam London di kompetisi domestik lain yakni Carabao Cup pun setali tiga uang. Malah terhenti lebih awal, pada November lalu, dari Brighton & Hove Albion di putaran ketiga.

Satu-satunya kompetisi Eropa yang diikuti yakni Liga Europa pun tak berpihak pada mereka. The Gunners mengalami nasib tragis di babak 16 besar.

Harapan menang atas Sporting Lisbon di Emirates Stadium malah bertepuk sebelah tangan. Usai bermain imbang 1-1 di leg kedua (agregat 3-3), pemenang pun harus ditentukan melalui adu tos-tosan.

Arsenal kalah 3-5 dan harus memberikan tiket perempat final kompetisi kasta kedua di Benua Biru itu kepada klub asal Portugal.

Jelas, Arsenal pun kini hanya fokus pada satu kompetisi. Liga Premier Inggris semata. Berbeda dengan The Citizen yang masih harus membagi konsentrasi dengan Piala FA dan Liga Champions.

Bila Arsenal murni hanya memiliki 10 laga tersisa, termasuk duel kedua tim di Stadion Etihad pada 26 April nanti, City justru berpotensi memainkan tujuh pertandingan lebih banyak.

Hitung-hitungan

Arsenal tentu diuntungkan dari sisi jadwal kompetisi. Mikel Arteta tak perlu memikirkan agenda lain, selain memastikan poin maksimal dari 10 laga tersisa.

Hitung-hitungan sederhana, Arsenal butuh 26 poin dari 10 laga itu untuk mengunci gelar juara. Dengan asumsi, City sanggup sapu bersih 11 pertandingan tersisa.

Arsenal akan menutup musim ini dengan laga kandang kontra Wolverhampton pada 28 Mei. Sedangkan Manchester Biru selain sudah dinanti 11 laga tersisa, juga harus dua kali bersua Bayern Muenchen di babak perempat final Liga Champions (12 April dan 24 April 2023.

Selanjutnya kontra Sheffield United di semifinal Piala FA yang akan digelar di Wembley. Celakanya, pertandingan ini akan digelar dua hari sebelum leg kedua babak delapan besar Liga Champions.

Itu periode sulit sangat tidak disukai pelatih City, Pep Guardiola. Jadwal semifinal Piala FA dan perempat final Liga Champions yang kerap berdekatan membuat manajer asal Spanyol itu tak segan mencap buruk.

"Pertandingan paling buruk yang kami mainkan selalu semifinal Piala FA di Wembley. Kami tidak pernah benar-benar di sana," ungkap Guardiola seperti dilansir AS.

Bila City sanggup memenangkan keduanya, maka mereka akan menjalani waktu-waktu krusial yang berberengan dengan pekan-pekan terakhir Liga Premier.

Final Piala FA mungkin tidak menjadi masalah karena baru akan digelar pada awal Juni. Sementara, semifinal Liga Champions dijadwalkan pada 9/10 dan 16/17 Mei, sebelum final di Istanbul, Turki, 10 Juni nanti.

Gurdiola mengakui mereka tidak akan maksimal. Sekalipun mampu memetik kemenangan, mereka tidak akan tampil dalam bentuk terbaik. Sesuatu yang sangat bisa dipahami karena para pemain akan mengalami kelelahan.

Kans

Jadwal sangat padat itu tetap tidak melunturkan ambisi Guardiola. Pihaknya tentu tidak ingin membiarkan salah satu trofi berlalu begitu saja.

"Kami tidak siap, lelah, dan semoga kali ini kami bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik. Main di final Piala FA adalah mimpi dan musim ini kami akan mencoba," tandas Guardiola.

Hasrat sama besar tentu untuk Liga Champions. Tak terkecuali Liga Premier Inggris.

Gracenote, perusahaan data Nielsen, melansir bbc.com, sudah menghitung persentase peluang masing-masing tim memenangi Liga Premier.

Dari simulasi yang dibuat, Arsenal memiliki peluang 53 persen untuk angkat trofi. City punya kans juara sebesar 47 persen.

Tentu selisihnya begitu tipis. Ini menunjukkan, ada ruang perubahan yang bisa terjadi dalam 10/11 laga tersisa.

Apalagi mereka akan menghadapi tim-tim yang tidak bisa dianggap enteng. Arsenal masih harus bersua tiga tim yang kini berada di enam besar yakni City, Newcastle United (6 Mei), dan Liverpool (9 April).  City selain akan berhadapan dengan Arsenal, lebih dahulu diuji Brighton bulan depan.

"Jika kami menggunakan probabilitas dari Euro Club Index kami untuk setiap pertandingan yang tersisa untuk menghitung poin yang diharapkan untuk Arsenal dan Manchester City di akhir musim, Arsenal finis dengan 87 poin dan City dengan 86 poin," beber Simon Gleave, kepala analisis olahraga di Gracenote.

Sementara itu, bila secara subyektif mengalokasikan kemenangan, seri atau kekalahan untuk setiap pertandingan tersisa, lanjut Simon, kedua tim berakhir dengan 88 poin.

Tak heran, mereka menyimpulkan, perburuan gelar ini sangat sulit untuk ditentukan siapa pemenangnya.

Badai cedera

Jadwal lebih sedikit dan memiliki probabilitas lebih tinggi dari lembaga analisis, para penggemar Arsenal juga bisa berharap pada sejarah.

Mereka bisa berharap mimpi gelar pertama sejak musim 2003/2004 terpenuhi kali ini dengan bergantung pada fakta masa lalu.

Menurut Opta, hanya tiga tim di Liga Premier yang unggul delapan poin atau lebih setelah 28 pertandingan kemudian tidak memenangkan gelar.

Hanya Liverpool pada 2018/2019 sebagai satu-satunya dari 12 tim yang memiliki lebih dari 69 poin setelah 30 pertandingan pada akhirnya harus mengelus dada.

Jelas, semua itu hanyalah prediksi dan harapan. Arsenal harus berjuang agar tidak sampai terpeleset di laga-laga selanjutnya. Pertandingan kontra City pada 26 April nanti bisa saja menjadi kunci.

Badai cedera yang menerpa memang bisa ditanggapi santai oleh Mikel Arteta. Ia menyebut mereka pernah hanya mengandalkan 14 atau 15 pemain fit.

Hanya saja, atmosfer persaingan kali ini benar-benar menuntut kejelian strategi, fokus, dan mental yang kuat dari para pemain. Absennya beberapa pemain kunci dan kehilangan besar di lini pertahanan misalnya tidak bisa dianggap sepele bila tak ingin peluang di depan mata itu menguap.

Arsenal bisa belajar dari kemungkinan terkecil kegagalan dari tim yang sempat unggul delapan poin atau lebih di bulan-bulan penentuan. Dari Manchester United yang dua kali ditelikung dan Arsenal yang pernah sekali merasakan pil pahit itu.

Musim 1997/1998 Manchester United ungguli Arsenal dengan sembilan poin setelah 30 laga, namun The Gunners bisa mengejar dan berbalik memimpin hingga menggapai tangga juara.

Lima tahun kemudian, Setan Merah balas dendam dengan mengejar Arsenal yang unggul delapan poin setelah 29 laga.

United pun pernah bernasib sial lagi pada 2011/2012. Drama persaingan yang begitu ketat yang ditentukan di laga terakhir dengan City yang semula tertinggal delapan poin justru berpesta di podium juara.

Pilihan entah mau menjadi bagian dari kumpulan besar yang sukses menjaga keunggulan atau menambah penderitaan seperti tim-tim yang disebutkan terakhir, sepenuhnya berada di tangan Arsenal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun