Indonesia terus menjaga peluang berjaya di All England 2023. Betapa tidak. Sebanyak delapan wakil Merah-Putih sukses menyegel tempat di babak perempat final turnamen badminton tertua di dunia itu.
Dari 11 wakil yang berlaga di babak 16 besar di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Kamis (16/3/2023) petang WIB hingga Jumat dini hari WIB, hanya tiga yang tersingkir.
Chico Aura Dwi Wardoyo, berperingkat 17 BWF, belum mampu melewati hadangan Weng Hong Yang. Debut putra Papua di panggung elite itu berakhir dengan kekalahan rubber game, 11-21, 21-15, dan 13-21 dari lawan yang sesungguhnya punya peringkat BWF 10 tangga lebih rendah.
Pil pahit juga ditelan dua pasang ganda campuran. Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Zacha/Bela harus mengakui Robin Tabeling/Selena Piek, 18-21 dan 10-21.
Hasil ini tetap menjadi catatan tersendiri bagi Zacha/Bela, pasangan muda yang di babak sebelumnya berhasil menyingkirkan unggulan delapan asal Jerman Mark Lamsfuss/Isabel Lohau dua gim langsung 21-17, 21-18.
Perjalanan pemilik ranking 30 BWF tembus All England 2023 tidaklah mudah. Keduanya berada di daftar tunggu nomor dua, sebelum dipastikan masuk main draw sehari sebelum turnamen BWF World Tour Super 100 itu dimulai.
Sementara Praveen/Melati belum bisa berbicara banyak di turnamen yang pernah mereka menangi pada 2020 silam.
"Honey couple" ini masih berjuang untuk kembali mendepatkan performa terbaik seperti saat menjadi penghuni Pelatnas Cipayung.
Langkah mereka tersandung di hadapan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 18-21 dan 11-21. Menariknya, tiga tahun silam, Praveen/Melati pernah menjungkalkan jagoan Thailand itu di babak final turnamen ini.
Namun, penampilan Praveen/Melati justru menurun setelah itu. Sebaliknya, Bass/Popor kian melejit. Sejak kekalahan di final All England 2020, pasangan yang kali ini menempati unggulan tiga belum pernah kalah dalam lima pertemuan terakhir. Secara keseluruhan, Praveen/Melati tertinggal 4-8 dalam skor pertemuan.
Gregoria Akhiri Penantian 10 Tahun
Gregoria Mariska Tunjung terus mengayunkan raket di turnamen yang memperebutkan total hadiah USD 1,25 juta atau sekitar Rp 16 miliar.
Tidak mudah bagi tunggal putri nomor satu Indonesia menembus babak delapan besar. Ia selalu melewati ujian berat yang hampir saja menjegalnya.
Seperti saat menghadapi Lalinrat Chaiwan di babak 16 besar. Jorji sempat kehilangan tujuh poin beruntun di set kedua.
Ia juga harus mendapat perawatan karena ibu jarinya terluka. Dalam situasi sulit, pebulutangkis nomor 14 BWF itu berhasil kembali ke jalur positif hingga mampu mengunci kemenangan straight set 21-11 dan 21-19.
"Tapi beruntungnya saya bisa refresh pikiran lagi dan Puji Tuhan saya bisa lebih tenang saat kejar-kejaran poin di saat-saat akhir, berbeda saat unggul jauh malah banyak melakukan kesalahan sendiri dan terburu-buru," ungkap Jorji melansir situs resmi PBSI.
Jorji pun menjauh 5-1 dalam skor head to head atas pemain yang sebelumnya bernama Phitayaporn Chaiwan dan Pattarasuda Chaiwan.
Lebih penting dari itu, Jorji pun sukses memenuhi target sekaligus menjaga wajah tunggal putri Indonesia yang dalam satu dekade terakhir selalu menjadi penonton.
Sejak Lindaweni Fanetri pada 2013, akhirnya ada tunggal putri Merah-Putih yang mampu menjejakan kaki di babak perempat final All England.
Tentu, Jorji ingin terus melangkah. Lawan yang dihadapi selanjutnya sungguh berat. Chen Yu Fei, unggulan empat dari China.
Jorji memang punya ranking dunia lebih rendah dan tertinggal 2-4 dalam skor pertemuan. Namun, mantan juara dunia junior itu mampu memenangi pertemuan sebelumnya di penyisihan grup BWF World Tour Finals 2022.
Semoga kemenangan tiga gim 21-9, 14-21, dan 21-16 itu menjadi modal bagi Jorji untuk mengukir sejarah baru bagi tunggal putri Indonesia.
Peluang juara Ginting
Seperti Jorji di tunggal putri, Anthony Sinisuka Ginting melakukannya di tunggal putra. Wakil semata wayang sektor ini di babak delapan besar.
Ginting lolos dengan penampilan apik. Unggulan tig aini bisa meredam Prannoy H.S dalam pertarungan tiga set, 22-20, 15-21, dan 21-17.
Ginting memang punya catatan kurang bagus menghadapi pemain ranking 9 BWF itu. Ginting kalah di semifinal Swiss Open 2022 yang membuatnya tertinggal 1-2 dalam skor pertemuan.
Namun, kali ini pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu bermain tenang untuk meladeni agresivitas Prannoy. Ginting memperagakan permainan net brilian sebagai salah satu kunci kemenangannya di set penentuan.
Ginting akan menghadapi Anders Antonsen dalam perebutan tiket semifinal. Punya ranking dunia lebih tinggi, unggul head to head 5-1 termasuk kemenangan di pertemuan sebelumnya di babak 16 besar Malaysia Open 2023 sekiranya lebih dari cukup menjadi modal bagi Ginting untuk melampaui prestasi edisi sebelumnya.
Ginting menjadi satu dari sangat sedikit unggulan yang masih bertahan. Tersingkirnya sang "monster" dari Denmark, Viktor Axelsen mestinya memotivasi Ginting untuk merebut podium tertinggi.
Makin Percaya Diri
Itulah yang diperlihatkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Keduanya menjadi wakil ganda putri dan ganda campuran yang masih bertahan.
Apri/Fadia begitu solid saat menggulung pasangan Thailand, Supissara Paewsampran/Puttita Supajirakul. Apri/Fadia yang menempati unggulan keempat begitu kompak, komunikatif, dan memperagakan visi bermain cemerlang.
Tak heran, keduanya sanggup mengunci kemenangan dua gim 21-16 dan 21-19 dari pasangan nomor 24 BWF yang juga mereka kalahkan di dua pertemuan sebelumnya.
Lawan Apri/Fadia berikutnya adalah Baek Ha Na/Lee So Hee. Pasangan Korea Selatan itu memang punya ranking dunia lebih rendah.
Namun, Apri/Fadia harus waspada dan belajar dari perjumpaan sebelumnya di perempat final Badminton Asia Mixed Team Championship 2023 yang berakhir dengan kekalahan telak, 14-21 dan 9-21.
Sedangkan, Rehan/Lisa akan bersua sesama pasangan non-unggulan asal Jepang, Kyohei Yamashita/Naru Shinoya.
Performa meyakinkan sejak babak pertama dengan menyingkirkan para unggulan, termasuk saat membuat unggulan empat dari Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue kembali menderita untuk keempat kalinya, semoga terus dijaga saat menghadapi pasangan Negeri Sakura dengan ranking dunia sedikit lebih rendah namun pernah mengalahkan mereka di pertemuan sebelumnya di babak 32 besar Indonesia Masters 2023.
Perang saudara ganda putra
Sektor ganda putra mengirim wakil terbanyak. Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Sayangnya, satu tiket semifinal harus ditebus melalui "perang saudara" antara Fajar/Rian versus Bagas/Fikri.
Memang sungguh disayangkan unggulan pertama dan sang juara bertahan harus saling jegal. Fajar/Rian empat kali menang dari lima pertemuan atas pasangan nomor 12 BWF, termasuk perjumpaan terakhir di 16 besar India Open 2023 dengan skor akhir 21-17 dan 21-18.
Laga ini tetap menjadi tontonan menarik. Bagas/Fikri jelas tidak akan menyerah begitu saja. Penampilan mereka begitu berani, agresif, dan terus menekan lawan seperti saat memulangkah unggulan delapan dari Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dua set langsung, 21-18 dan 21-18.
Di sisi lain,The Daddies dan The Babies yang berada di bagan bawah baru akan bertemu setelah melewati lawan masing-masing di perempat final.
Pasangan senior dan junior itu akan menghadapi wakil China. Sebagai unggulan tiga, The Daddies akan meladeni unggulan lima, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi yang selalu menang dalam tiga pertemuan sebelumnya.
Sementara The Babies menghadapi Liang Wei Jeng/Wang Chang, dengan ranking BWF satu strip lebih tinggi, tetapi pernah kalah di pertemuan pertama di babak 16 besar Singapore Open 2022.
Berapa besar peluang "all Indonesian semifinal" serentak mendekatkan Indonesia dengan akhir manis seperti tahun 2022?
Pertandingan perempatfinal, Jumat (17/3/2023) akan digelar dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 17.00 WIB. Selanjutnya, sesi kedua dimulai pukul 00.00 hingga dini hari nanti.
Selamat menyaksikan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H