Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Setelah Tiga Kemenangan dengan "Skor Afrika", Indonesia dan Thailand Bertarung demi Juara Grup

15 Februari 2023   23:13 Diperbarui: 15 Februari 2023   23:20 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fajar/Rian menjadi salah satu tumpuan Indonesia di BAMTC 2023: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Indonesia mengawali kiprahnya di Grup C Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran Asia atau Badminton Asia Mixed Team Championship 2023 dengan manis.

Malah, tanpa hambatan saat menghadapi tiga pertandingan pertama yang digelar di Dubai Exhibition Centre, Dubai, Uni Emirat Arab.

Tiga negara Timur Tengah sungguh bukan lawan sepadan. Level permainan Indonesia di hadapan Lebanon, Syria, dan Bahrain bak langit dan bumi.

Tak heran, tim Indonesia yang dipimpin Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu bisa menang dengan begitu mudah. "Skor Afrika"-untuk menyebut selisih skor sangat jauh, pun tak terhindarkan.

Skuad Merah-Putih menjalani laga maraton di hari pertama, Selasa (14/2/2023). Menghadapi Lebanon pada siang hari, lalu ditantang Syria malam harinya.

Tidak ada kendala berarti. Indonesia yang diperkuat para pemain utama dan pelapis bisa memainkan strategi rotasi. Racikan pemain lapis pertama dan kedua menorehkan hasil sempurna. Lima wakil berbeda di dua laga itu kompak petik kemenangan dalam tempo sangat singkat.

Anthony Sinisuka Ginting, Putri Kusuma Wardani, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati tidak memberi lawan poin lebih dari delapan.

Ginting membuka perjuangan Indonesia dengan kemenangan 21-6 dan 21-8 atas Abi Younes Christophe dalam waktu 17 menit.

Dengan durasi yang sama namun skor lebih mencolok, Putri KW menjungkalkan Zeina Kazma, 21-5 dan 21-4.

Hasil Indonesia vs Bahrain di laga ketiga Grup C BAMTC 2023: tournamentsoftware.com
Hasil Indonesia vs Bahrain di laga ketiga Grup C BAMTC 2023: tournamentsoftware.com

Fajar/Rian menjalani "pemanasan" selama 21 menit saat menghadapi Abi Younes Christophe/Raphael Renno, 21-6 dan 21-8.

Apri/Fadia dan Rehan/Lisa hanya perlu 15 menit untuk menyempurnakan kemenangan Indonesia.

Apri/Fadia menang 21-4 dan 21-5 atas Mira Houssein Agha/Zeina Kazma. Sedangkan Rehan/Lisa menang straight set pula, 21-3 dan 21-5 atas Oliver Khoury/Lynne El-Jabbour.

Pemandangan hampir serupa terjadi saat pertandingan kedua. Bermaterikan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Gregoria Mariska Tunjung, Chico Aura Dwi Wardoyo, Lanny Tria Mayasari/RIbka Sugiarto, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, para pemain Syria seperti diajari bagaimana bermain badminton.

Seperti Lebanon, level dan kedalaman tim Syria pun setali tiga uang. Beberapa pemain terpaksa bermain rangkap.

Sanaa Mahmoud bermain di ganda campuran dan ganda putri. Berpasangan dengan Amjad Al Fassih, keduanya diberi pelajaran oleh Rinov/Pitha dalam pertandingan 16 menit dengan skor akhir 21-2 dan 21-4.

Demikian halnya saat bertandem dengan Ranim Alhasbani di partai ketiga, keduanya menyerah 21-2 dan 21-5 dari Lanny/Ribka.

Ranim Alhasbani yang tampil sebelumnya di partai kedua menghadapi Gregoria Mariska menyerah 21-6 dan 21-11 dalam waktu 18 menit.

Selain ganda campuran, Amjad Al Fassih juga berpasangan dengan Aljallad Ahmad di ganda putra. Tampil di partai terakhir, keduanya menjagi bulan-bulanan juara Asia 2022, Pram/Yere, 21-7 dan 21-14.

Hasil pertandingan Grup C hari pertama dan kedua: tournamentsoftware.com
Hasil pertandingan Grup C hari pertama dan kedua: tournamentsoftware.com

Berebut Juara Grup

Lebanon pun tidak lebih istimewa dari dua negara Asia Barat sebelumnya. Sekali lagi, ketiga negara itu tidak lebih dari penggembira di panggung ini.

Entah alasan apa dan bagaimana bisa mereka ambil bagian untuk bertarung dengan para raksasa lainnya, kehadiran mereka malah lebih sebagai pelengkap penderita. Para pemainnya memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan para idola mereka.

Menghadapi Lebanon, tim Indonesia menurunkan formasi seperti saat pertandingan kedua dengan hanya perubahan pada sektor tunggal putri.

Putri KW mengisi tempat Jorji yang bermain pada malam sebelumnya. Selebihnya, Rinov/Pitha, Choco, Lanny/Ribka, dan Pram/Yere mengisi "line-up" Merah-Putih.

Rinov/Pitha menang 21-7 dan 21-6 atas Mohamed Muanis/Reya Fathima dalam waktu 16 menit. Mohamed Muanis juga bermain di partai terakhir bersama Adnan Ebrahim. Hasilnya, pun tak jauh berbeda. Keduanya takluk dari Pram/Yere, 21-3 dan 21-10.

Sementara Adnan Ebrahim tampil di partai ketiga menghadapi Chico Aura. Skor 21-5 dan 21-9 mewarnai pertarungan 20 menit ini.

Lizbeth Elsa Binu juga bermain rangkap. Setelah ditekuk Putri KW, 21-7 dan 21-3, bersama Reya Fathima digasak Lanny/Ribka, 21-5 dan 21-8.

Memang di satu sisi, para pemain Indonesia seperti menghadapi partai hiburan. Laga-laga yang lebih diwarnai rasa belas kasihan ketimbang bermain serius menghadapi lawan dengan kualitas setara.

Namun, itulah kenyataan yang tak bisa dibuat-buat. Para pemain dari ketiga negara itu tentu sudah berjuang maksimal. Potret nyata kekuatan bulu tangkis Timur Tengah yang masih jauh tertinggal dari negara-negara Asia lainnya.

Di sisi lain, pertandingan yang sungguh tak asyik ditonton itu menjadi kesempatan bagi para pemain Indonesia untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan, kok, dan arah angin.

Mereka menjalani pemanasan untuk menghadapi ujian sesungguhnya di laga terakhir menghadapi Thailand, Kamis (16/2/2023).

Baik Indonesia maupun Thailand mengincar kemenangan untuk menyegel status juara grup. Keduanya, seperti prediksi sebelumnya, dipastikan mewakili Grup C ke babak perempat final.

Dengan mengistirahatkan Fajar/Rian, Apri/Fadia, Ginting, dan Jorji saat menghadapi Lebanon di hari kedua, Indonesia sesungguhnya sedang bersiasat.

Para pemain andalan di ganda putra, ganda putri, tunggal putra, dan tunggal putri itu dipersiapkan untuk menjalani misi sapu bersih di hari terakhir penyisihan grup.

Thailand yang juga tak menemui hambatan di tiga pertandingan pertama, kelihatan mengambil pendekatan serupa.

Hanya saja, beberapa pemain andalan skuad Gajah Putih tidak bisa mengambil rehat sehari seperti Fajar/Rian, Apri/Fadia, Ginting, dan Jorji. Sebab, Thailand harus melakoni dua pertandingan beruntun di hari kedua.

Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard yang turun di pertandingan kedua menghadapi Lebanon misalnya punya waktu istirahat lebih singkat bila harus diturunkan lagi pada hari berikutnya menghadapi Apri/Fadia.

Namun, bagi Thailand kondisi ini bukan sebuah kerugian besar. Tiga pertandingan awal tak ubahnya latihan dan pemanasan untuk menghadapi duel sesungguhnya.

Lantas, bagaimana peluang kedua tim?

Di atas kertas, kekuatan Indonesia lebih merata. Indonesia menyertakan para pemain terbaik di lima nomor.

Berbeda dengan Thailand yang tidak diperkuat Kunlavut Vitidsarn dan Kantaphon Wangcharoen (tunggal putra), putri nomor 8 dan 11 BWF yakni Ratchanok Intanon dan Pornpawee Chochuwong, ganda putri nomor tujuh BWF, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, serta jagoan ganda campuran yang kini berada di nomor 4 dunia yakni Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.

Sebagai gantinya, Thailand akan mengandalkan Busanan Ongbamrungphan (ranking 12 BWF) dan Supanida Katethong (ranking 23 BWF) di tunggal putri,  kakak beradik Aimsaard, serta tunggal putra dengan ranking tertinggi Sitthikom Thammasin (33 BWF) dan Panitchapon Teeraratsakul (177 BWF).

Bila ranking dunia jadi acuan, duel Indonesia versus Thailand akan mempertemukan Jorji (ranking 14 BWF) versus Busanan (ranking 12 BWF), Ginting (ranking 3 BWF) versus Sitthikom (33 BWF), Aimsaard bersaudara (ranking 10 BWF) versus Apri/Fadia (ranking 8 BWF), Rinov/Pitha (ranking 10 BWF) versus Ratchapol Makkasasithorn/Chasinee Korepap (84 BWF) serta Pharanyu Kaosamaang/Worrapol Thongsa-Nga (75) versus ganda putra nomor satu dunia, Fajar/Rian.

Bila susunan benar demikian maka kans Indonesia memenangi pertarungan tetap terbuka lebar. Ganda putra, ganda putri, dan tunggal putra akan menjadi tumpuan menyumbang poin.

Namun, hanya masing-masing tim yang bisa memastikan susunan pemain. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Tidak otomatis pemain dengan ranking dunia lebih tinggi yang akan diberi kesempatan.  Tingkat kesiapan, profil lawan, sampai skor "head to head" adalah beberapa dari antaranya.  

Bukan tidak mungkin, Thailand akan menurunkan ganda campuran Pakkapon Teeraratsakul/Phataimas Muenwong (ranking 221 BWF) yang sudah tampil dua kali, juga ganda putra Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul (112 BWF) atau ganda putri Laksika Kanlaha/Phataimas Muenwong (102) yang turun di pertandingan ketiga untuk meladeni Rinov/Pitha, Fajar/Rian, dan Apri/Fadia.

Demikian sebaliknya. Bisa saja, tim Indonesia membuat kejutan dengan tidak selalu menurunkan pemain utama di setiap nomor. Mungkin saja Rehan/Lisa mengambil peran di ganda campuran, Putri KW di tunggal putri, atau Lany/Riba di ganda putri.

Klasemen sementara Grup C BAMTC 2023, Thailand memimpin: tournamentsoftware.com
Klasemen sementara Grup C BAMTC 2023, Thailand memimpin: tournamentsoftware.com

Terlepas dari strategi dan pilihan pemain, Indonesia tentu  tak mau ambil risiko. Target pun jelas. Bertengger di posisi teratas yang sementara ini ditempati Thailand. 

Seperti terlihat pada tabel klasemen di atas, dibanding Indonesia, Thailand menorehkan "skor Afrika" lebih tinggi kala menghadapi tiga negara Timur Tengah.

Pertarungan sesungguhnya baru dimulai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun