Hanya saja mereka perlu mengelola berbagai keunggulan itu agar tidak sampai runtuh karena kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. Semoga posisi sebagai satu dari dua wakil tersisa membuat The Babies bisa mengatasi rasa lelah dan bisa tetap menjaga fokus dan konsentrasi agar tidak tergerus oleh raga yang mulai kehilangan bensin.
Kans "All Indonesian final"
Di jalur atas, harapan yang sama dilayangkan kepada Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Bagas/Fikri berhasil memenangi "perang saudara" atas Muh Rayhan Nur Fadillah/Rahmat Hidayat yang melejit sejak babak kualifikasi.
Kemenangan juara All England 2022 itu sesuai prediksi. Dari segala sisi, Bagas/Fikri memang lebih dominan. Tak heran mereka pun bisa mengunci kemenangan dua gim, 21-10 dan 21-15.
Bagas/Fikri akan menghadapi Su Ching Heng/Ye Hong Wei di tempat yang sama, Sabtu (4/2/2023). Pasangan Taiwan itu menggagalkan terukirnya cerita semifinal sesama pasangan Indonesia usai menggusur Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, unggulan enam sekaligus juara Asia 2022, 22-20 dan 21-13.
Kesempatan Bagas/Fikri "balas dendam" atas pasangan Taiwan yang kini berada di posisi 42 BWF. Serentak mengukir sejarah, menghadapi kompatriot mereka di partai pemungkas.
Bila pekan sebelumnya tunggal putra melakukan hal tersebut, semoga kali ini giliran para pelatih ganda putra yang bisa bersantai menikmati dua pasangan binaan bertarung menjadi juara di turnamen berhadiah total 210 ribu dolar AS (sekitar Rp3,1 miliar).
Mungkinkah itu terjadi?
Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H