Kegagala itu sekaligus membuat China memastikan satu tempat di babak semifinal yang akan diperebutkan Li/Luo versus Li/Liu.
Lanny/Ribka menjadi harapan terakhir. Usai mengandaskan Chang Ching/Hui/Yang Ching Tun dari Taiwan dengan skor identic, 21-15 dan 21-15, pasangan nomor 59 dunia akan bersua Baek Ha Na/Lee So Hee.
Lanny/Ribka jelas patut waspada. Pasangan Korea itu punya ranking dunia sedikit lebih tinggi. Selain itu, pasangan yang terkenal ulet dan pekerja keras itu sudah membuktikannya dengan memulangkah unggulan pertama sekaligus harapan terbesar Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Kemenangan meyakinkan Baek/Lee atas Jongkolphan/Rawinda, 21-13 dan 21-17 menjadi alarm yang harus dibacara Lanny/Ribka secara serius bila mereka tidak ingin menjadi "korban" berikutnya.
Ini akan menjadi pertemuan pertama di antara mereka. Siapa bakal menorehkan catatan positif?
"Perang saudara" ganda putra
Empat pasang ganda putra belum terbendung. Mulai dari Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, hingga pendatang baru Muh Rayhan Nur Fadillah/Rahmat Hidayat
Sayangnya, "perang saudara" harus tercipta untuk memperebutkan satu tiket semifinal.
Bagas/Fikri yang menyingkirkan pasangan Malaysia, Loh Hang Yee/NG Eng Cheong harus saling jegal dengan junior mereka, Rayhan/Rahmat yang menyudahi perlawanan pasangan tuan rumah, Chaloempon Charoenkitamorn/Nanthakarn Yordphaisong, 17-21, 22-20, dan 21-16.
Di atas kertas, Bagas/Fikri jelas lebih diunggulkan. Unggulan tig aini punya ranking dunia dan rekam jejak yang lebih mentereng dibanding Rayhan/Rahmat. Namun, Bagas/Fikri yang pernah merasaakn manisnya medali emas All England 2022 itu tak boleh jemawa.
Rayhan/Rahmat sudah menunjukkan tajinya meski memulai kiprah di turnamen berhadiah total 210 ribu dolar AS (sekitar Rp3,1 miliar) dari babak kualifikasi.
Rayhan/Rahmat yang kini masih berjuang dari urutan 84 BWF akan bermain tanpa beban saat menghadapi pasangan nomor 11 dunia.